Proyek Gasifikasi Batu Bara Rp 30 T PTBA Mulai Dibangun 2021

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 November 2020 12:38
Doc.PTBA
Foto: Doc.PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) senilai US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 30,45 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) akan dimulai pada kuartal pertama atau kedua 2021. Proyek ini pun ditargetkan dapat mulai beroperasi pada triwulan kedua 2024.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan tiga perusahaan yang terlibat dalam proyek gasifikasi ini yakni PTBA, PT Pertamina (Persero) dan Air Products sedang dalam pembahasan perjanjian bisnis dan diharapkan kesepakatan bisa ditandatangani sebelum akhir 2020.

"Gasifikasi batu bara ini proyek pionir di dalam negeri. EPC mulai kuartal pertama atau kuartal kedua 2021. Sedang disiapkan kerja sama legal process pembahasan draft perjanjian dengan Air Products dan Pertamina. Diharapkan bisa tanda tangan di November tahun ini apabila semua kesepakatan bisnis sudah disepakati," jelas Arviyan dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (06/11/2020).

Arviyan menjelaskan, untuk investasi pembangunan proyek gasifikasi ini, termasuk biaya produksinya, seluruhnya akan ditanggung oleh Air Products, mitra bisnis yang berasal dari Amerika Serikat.

Proyek ini menggunakan skema BOT alias built-operate-transfer dengan jangka waktu hingga 20 tahun. Dalam tahap awal, imbuhnya, Bukit Asam hanya akan bertindak sebagai pemasok batu bara berkalori rendah untuk bahan baku DME hingga satu tahun proyek tersebut berjalan dan selanjutnya diberikan opsi untuk memiliki kepemilikan saham pada tahun berikutnya.

Namun setelah BOT habis masa berlakunya, maka proyek ini akan menjadi proyek patungan (joint venture/JV) antara PT Bukit Asam dan PT Pertamina (Persero).

Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG.

Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara. Berdasar hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara dari proyek gasifikasi batu bara PTBA ini bisa mencapai Rp 8,7 triliun per tahun.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 40% Pendapatan PTBA di 2025 Bakal dari Jualan 'LPG' Batu Bara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular