Proyek 'LPG Batu Bara' Resmi Disepakati, PTBA Siap Tancap Gas

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 December 2020 12:27
Doc.PTBA
Foto: Doc.PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero), dan Air Products baru saja memasuki babak baru dengan resmi disepakatinya dan diteguhkan komitmennya pada Kamis (10/12/2020) malam.

Lantas, apa yang akan dilakukan PTBA setelah kesepakatan ini tercapai?

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan pihaknya siap segera menjalankan proyek ini, terutama setelah proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini dimasukkan ke dalam Peraturan Presiden No.109 tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional.

"PTBA sebagai pioneer gasifikasi batu bara siap menjalankan amanat Perpres Nomor 109 Tahun 2020 untuk pengembangan hilirisasi batu bara menjadi DME untuk menekan impor LPG," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/12/2020).

Seperti diketahui, kesepakatan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan CEO Air Products and Chemical Inc Seifi Ghasemi, dengan disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (11/12/2020).

Penandatanganan proyek strategis pertamina untuk peresmian kilang langit biru cilacap dan proyek gasifikasi batu bara jadi DME. (Dok: Pertamina)Foto: Penandatanganan proyek strategis pertamina untuk peresmian kilang langit biru cilacap dan proyek gasifikasi batu bara jadi DME. (Dok: Pertamina)
Penandatanganan proyek strategis pertamina untuk peresmian kilang langit biru cilacap dan proyek gasifikasi batu bara jadi DME. (Dok: Pertamina)

Kesepakatan tersebut disebutkan mencakup perjanjian prinsip yang akan ditetapkan dan berlaku ke semua pihak, baik PTBA, Pertamina, dan Air Products. Namun sayangnya, belum ada penjelasan lebih rinci terkait isi kesepakatan ini.

Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, setelah perjanjian kerja sama antara PTBA, Pertamina, dan Air Products ditandatangani, maka pada kuartal pertama atau kedua 2021 akan dilanjutkan dengan proses rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction/ EPC), sehingga proyek sekitar Rp 30 triliun ini bisa tuntas dan bisa beroperasi pada kuartal kedua 2024.

"Yang penting digarisbawahi, dalam proyek ini, baik Pertamina maupun PTBA tidak mengeluarkan investasi yang digunakan untuk pembangunan processing company ini. Semua dilakukan oleh investor," tuturnya.

Meski demikian, dia mengatakan, satu tahun setelah proyek gasifikasi batu bara beroperasi, PTBA dan Pertamina memiliki opsi untuk memiliki 40% saham di proyek tersebut.

Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME per tahun dan menggantikan LPG sekitar 1 juta ton per tahun.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Gasifikasi Batu Bara Rp 30 T PTBA Mulai Dibangun 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular