Indonesia Lepas dari Deflasi, Harga SBN Kembali Menguat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 November 2020 18:53
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Senin (02/11/2020) mayoritas ditutup menguat, setelah pekan lalu perdagangan hanya dibuka 2 hari karena cuti bersama dan libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mayoritas SBN hari ini kembali ramai dikoleksi oleh investor, kecuali SBN tenor 5 dan 10 tahun yang cenderung dilepas investor. 

Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami penurunan yield, namun tidak untuk yield SBN tenor 5 tahun yang naik 2,2 basis poin ke level 5,515% dan yield SBN acuan obligasi negara berjatuh tempo 10 tahun yang naik 0,3 basis poin ke 6,612%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Selain karena setelah libur panjang, pergerakan harga SBN juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi Indonesia yang mulai tumbuh.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan tingkat inflasi di Indonesia pada Oktober 2020. BPS mengumumkan inflasi Indonesia berada di angka 0,07% secara bulanan (month-to-month/MtM), artinya Indonesia resmi memutus rantai deflasi selama tiga bulan beruntun.

Angka tersebut tidak jauh dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan di angka 0,075%. Sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) berada di 0,95%% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 1,44%%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi tahunan di 1,82%.

Indonesia yang kembali mengalami inflasi tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali.

Namun, hal ini menjadikan aset pendapatan tetap seperti obligasi negara mulai kurang menarik karena keuntungan riil (real return) dari imbal hasilnya pun mulai rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasinya, walaupun inflasi Indonesia saat ini masih tergolong rendah. 

Tidak heran, obligasi pemerintah bertenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar terkena aksi jual sehingga imbal hasilnya meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Tahan Suku Bunga, Harga SBN Kompak Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular