
Neraca Dagang RI Lagi-Lagi Surplus, Harga SBN Kembali Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Kamis (15/10/2020) kembali ditutup menguat, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor-impor periode September 2020.
Mayoritas SBN ramai dikoleksi oleh investor pada hari ini, kecuali SBN bertenor 15 tahun yang cenderung dilepas oleh investor. Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami penurunan yield, namun tidak untuk yield SBN tenor 15 tahun yang naik 0,6 basis poin ke level 7,391%.
Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara turun 4,3 basis poin ke level 6,817% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Penurunan yield terbesar masih tercatat di SBN bertenor 1 tahun yang turun 13,7 basis poin ke level 3,372%. Sedangkan, pelemahan yield terkecil terjadi pada SBN berjatuh tempo 30 tahun yang turun 0,2 basis poin ke 7,440%.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini telah merilis data ekspor dan impor pada September 2020. Nilai ekspor tercatat US$ 14,01 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 0,51% dibandingkan September 2019.
Sementara nilai impor pada September 2020 tercatat US$ 11,57 miliar atau turun 18,88%. Dengan perhitungan ekspor yang masih tinggi maka neraca dagang September terjadi surplus US$ 2,44 miliar.
Surplus di bulan September tersebut membuat neraca dagang Indonesia sudah mencetak surplus dalam 5 bulan beruntun, yang dapat mempengaruhi posisi transaksi berjalan (current account) yang sudah mengalami defisit selama nyaris 1 dekade.
BI saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa lalu memperkirakan transaksi berjalan pada kuartal III-2020 bisa mencatatkan surplus. Jika terwujud maka akan menjadi surplus pertama sejak kuartal IV-2011.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Tahan Suku Bunga, Harga SBN Kompak Menguat