Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar finansial dalam negeri libur panjang mulai hari ini, Rabu (28/10/2020) hingga Jumat nanti, dalam rangka cuti bersama perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang pada hari Kamis besok.
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia juga libur 3 hari, tetapi bukan berarti tidak bisa bertransaksi untuk mencari cuan. Saat pasar saham sedang libur, cuan bisa dicari dengan trading komoditas (emas, perak, minyak mentah, dll) dan valuta asing (foreign exchange/forex) di pasar berjangka.
Trading di pasar berjangka memang tidak sepopuler perdagangan saham di dalam negeri. Tetapi jangan salah, jika dilihat dari nilai transaksi secara global volume transaksi forex menjadi yang terbesar di dunia.
Dalam laporan tiga tahunan Bank for National Settlement (BIS) yang dirilis April 2019 volume transaksi per hari di pasar forex mencapai US$ 6,6 triliun.
Tidak seperti perdagangan saham, trading forex berlangsung selama 24 jam selama 5 hari dalam sepekan. Sementara perdagangan komoditas, yang populer yakni emas dunia, berlangsung 23 jam selama 5 hari dalam sepekan. Tidak peduli hari libur tanggal, transaksi tetap berlangsung sebab perdagangan terjadi di berbagai negara.
Trading komoditas dan forex di pasar berjangka merupakan sesuatu yang legal di Indonesia, yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Semua kegiatan di perdagangan berjangka diatur dalam Undang-Undang Nomer 10 Tahun 2011 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Model trading di pasar berjangka juga berbeda dengan saham, karena ada istilah two ways opportunity dimana bisa mengambil posisi beli (long) atau jual (short). Ketika harga suatu aset sedang turun, jika mengambil posisi short maka cuan akan diperoleh.
Cuan yang diperoleh juga bisa lebih besar dari perdagangan saham, tetapi sebanding dengan risikonya yang tinggi.
Sebagai ilustrasi, trading forex dilakukan dengan jual beli pasangan mata uang. Contoh euro berpasangan dengan dolar Amerika Serikat (AS) disimbolkan EUR/USD. Jika trader memprediksi euro akan melemah melawan dolar AS maka posisi yang diambil adalah jual atau short EUR/USD.
Sebaliknya jika memprediksi euro akan menguat melawan dolar AS, maka posisi yang diambil adalah beli atau long EUR/USD. Keuntungan atau kerugian bisa didapat dari selisih harga saat mengambil posisi dengan harga saat menutup posisi.
Contohnya ketika mengambil posisi jual (short) EUR/USD di level US$ 1,1150 dan menutupnya di level US$ 1,1120, hasilnya ada selisih sebesar US$ 0,0030 atau dalam dunia trading forex disebut 30 pip. Jika bertransaksi dengan 1 lot, nilai 1 pip pasangan EUR/USD sebesar US$ 10, sehingga total cuan yang dihasilkan US$ 300 atau jika dirupiahkan sekitar Rp 4,3 juta (kurs Rp 14.600/US$)
Sebaliknya, ketika mengambil posisi jual (short) EUR/USD di level US$ 1,1150 tetapi harganya malah bergerak naik dan menutup posisi di level US$ 1,1370, artinya ada selisih minus 20 pip. Transaksi 1 lot pada posisi seperti ini akan menghasilkan kerugian US$ 200 atau hampir Rp 3 juta.
Dalam trading forex, pergerakan 20 hingga 30 pip tersebut bisa terjadi dalam hitungan jam, bahkan terkadang menit. Sehingga dikategorikan sebagai high risk high return.
Prinsip yang sama juga berlaku untuk trading emas yang disimbolkan XAU/USD. Jika seorang trader memprediksi harga emas dunia akan turun maka yang diambil adalah posisi short emas misalnya di US$ 1.900/troy ons.
Kemudian emas turun dan posisinya ditutup di US$ 1.890/troy ons, artinya ada selisih US$ 10. Dengan transaksi sebesar 1 lot, nilai US$ 1 di emas akan sama dengan US$ 100. Artinya dengan posisi short tersebut cuan yang diperoleh sebesar US$ 1.000 atau Rp 14,6 juta.
Pergerakan emas tersebut juga bisa terjadi dalam hitungan jam.
Begini alur sederhana untuk trading komiditas dan forex:
- Untuk menjadi nasabah, terlebih dahulu harus melakukan pendaftaran di perusahaan pialang berjangka melalui wakil pialang berjangka. Ada 66 perusahaan pialang resmi yang terdaftar di Bappebti.
- Setelah terdaftar, nasabah mendepositkan sejumlah dana sebagai modal yang sudah disepakati ke rekening perusahaan.
- Dana tersebut akan disimpan di bank umum penyimpan yang sudah ditunjuk oleh Bappebti. Dana tersebut disimpan di rekening terpisah atau yang dikenal dengan segregated account, dimana hanya bisa digunakan untuk keperluan transaksi nasabah, sehingga keamanan dana yang disimpan bisa terjamin. Ada delapan bank umum penyimpan yang ditunjuk oleh Bappepti diantaranya BCA, BNI, Bank Mandiri, dll.
Setelah terdaftar sebagai nasabah dan mendepositkan dana, trading sudah bisa dilakukan. Namun yang perlu diingat, semua transaksi dilakukan oleh nasabah sendiri, tidak bisa dilakukan oleh wakil pialang berjangka, atau perusahaan pialang berjangka. Jika transaksi dilakukan oleh wakil pialang berjangka maka hal tersebut menyalahi aturan perundang-undangan.
Sebelum mulai trading, berikut beberapa tips yang bisa bermanfaat untuk memperoleh cuan:
1. Pelajari Trading Komoditas & Forex Lewat Akun Demo
Trading harus dilakukan dengan menjadi nasabah pialang (broker) berjangka. Biasanya setiap broker menyediakan akun demo agar calon nasabah bisa mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara trading komoditas & forex.
Ada tiga hal yang menggerakkan suatu aset, yakni faktor fundamental, teknikal, dan sentimen pasar. Faktor fundamental untuk emas misalnya, ada kebijakan moneter, kemudian inflasi, kondisi perekonomian global.
Di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) saat ini, perekonomian global menjadi merosot dan bank sentral menerapkan kebijakan moneter longgar. Alhasil, harga emas melesat hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Agustus lalu.
Pelajari faktor fundamental, teknikal, serta sentimen pasar tersebut sebelum trading.
2. Pilih Broker Yang Tepat
Pemilihan broker menjadi krusial, yang paling penting adalah pilih broker yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Broker-broker ini adalah broker resmi dan teregulasi, terikat oleh Undang-Undang Nomer 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, sehingga nasabah terhindar dari potensi penipuan.
Jangan lupa, pahami dokumen-dokumen yang diberikan broker sebelum menjadi nasabah.
Selain itu, setiap broker biasanya menawarkan kelebihan-kelebihan, seperti memberikan komisi rendah, memberikan perangkat trading yang lebih bagus, dan lain-lain. Calon nasabah tambah menimbang-nimbang broker mana yang paling tepat.
3. Siapkan Modal Yang Sesuai
Modal yang dibutuhkan untuk trading bervariasi, mulai jutaan hingga miliaran.
Ingat trading itu high risk high return, modal yang ditanamkan bisa habis hingga menjadi nol, tapi keuntungan yang diperoleh juga bisa tak terbatas. Dengan demikian, siapkan modal yang kira-kira "ketika habis semua tidak mempengaruhi kehidupan fisik dan mental".
Jangan menggunakan modal yang dapat berpengaruh besar terhadap kondisi finansial, apalagi sampai berutang.
4. Cut Loss, Cut Loss, dan Cut Loss
Kebanyakan trader mengalami kerugian besar akibat takut akan kerugian kecil. Komoditas seperti emas dunia ataupun forex bergerak sangat dinamis, arah pergerakan bisa berubah dalam hitungan menit, sehingga perlu kesiapan mental untuk melepas posisi yang salah (cut loss) agar terhindar dari kerugian yang lebih besar.
Tidak ada trader yang selalu mendapat untung, bahkan trader kelas dunia yang menghasilkan jutaan dolar pasti pernah mengalami kerugian.
Trading bisa dilakukan berkali-kali tergantung jumlah modal yang ditanam. Jangan sampai satu kerugian menggagalkan peluang meraih untung dari transaksi-transaksi selanjutnya.
Ketika salah posisi selalu cut loss, cut loss, dan cut loss! Yang paling penting saat trading adalah money management, bagaimana kerugian dari tiga kali transaksi bisa ditutup dengan satu kali transaksi yang untung.
Banyak literatur yang bisa menjelaskan money management, atau broker-broker di Indonesia biasanya memiliki divisi edukasi yang mengajarkan money management dan strategi trading yang bagus sesuai dengan kondisi pasar. Sebelum trading komoditas dan forex atau bisnis apapun atau investasi apapun, selalu pahami terlebih dahulu risiko dan bagaimana cara kerjanya agar terhindar dari kerugian yang besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA