
Moody's Sebut Merger 3 Bank Syariah BUMN Bikin Untung Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Moody's Investors Service menyebutkan bakal terjadi peningkatan kontribusi lebih dari 10% dari bank syariah hasil merger ke kinerja konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Analis Moody's Tengfu Li mengatakan pasca merger, kepemilikan Bank Mandiri di bank suvivor sebesar 51%. bank ini sendiri bakal menjadi lebih besar ketimbang dengan bank syariah yang saat ini dimiliki oleh Mandiri.
"Saat ini, kontribusi keuntungan anak perusahaan syariah ini sekitar 5%-10%. Dan dengan entitas sebanyak ini dengan efisiensi operasional yang lebih besar, pertumbuhan yang lebih cepat, kami berharap kontribusi keuntungan dari anak perusahaan syariah pada Bank Mandiri dapat melampaui 5%-10% itu," kata Li saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia TV, Selasa (27/10/2020).
Dia mengatakan, bank hasil penggabungan ini nantinya bakal memberikan keuntungan yang lebih besar karena ada efisiensi operasional dan bakal bisa bertumbuh lebih agresif jika dibanding dengan induk usahanya.
"Di sisi lain, BNI dan BRI juga akan mendapat manfaat tetapi pada tingkat yang jauh lebih kecil, secara proporsional, mengingat, kepemilikan saham lebih kecil, 25% dan 17% masing-masing," terangnya.
Adapun penggabungan bank syariah pelat merah saat ini masih dalam proses menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank yang digabung antara lain PT BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah.
Dari penggabungan ini, BRIS nantinya akan menjadi survivor bank dalam merger bank syariah BUMN ini. Target merger akan efektif rampung pada 1 Februari 2021.
Dalam penggabungan ini akan menjadikan Bank Mandiri sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 51%.
Komposisi pemegang saham pada lainnya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.
Bank hasil penggabungan akan masuk ke dalam TOP 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan Top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Total aset bank hasil penggabungan ini nantinya akan mencapai Rp 215,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berbekal Rp 10 T, Mandiri Kucurkan Kredit PEN Rp 35,61 T