
Pasar Modal Indonesia Hanya Buka 2 Hari, Harga SBN Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Senin (26/10/2020) mayoritas ditutup bervariatif, jelang libur panjang yang dimulai pada Rabu (28/10/2020). Mayoritas SBN hari ini ramai dikoleksi investor, kecuali SBN tenor 5 dan 30 tahun yang cenderung dilepas investor.
Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami penurunan yield, namun tidak untuk yield SBN tenor 5 tahun yang menguat 0,3 basis poin ke level 5,517% dan yield SBN berjatuh tempo 30 tahun yang naik 1,6 basis poin ke 7,37%.
Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara turun 1,8 basis poin ke level 6,611% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Pergerakan harga SBN yang kembali menguat dikarenakan pasar keuangan dalam negeri pada pekan ini hanya dibuka dalam 2 hari saja, karena libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi di Ibu Kota hingga 8 November 2020 juga membuat harga SBN mayoritas menguat. Selama masa perpanjangan PSBB Transisi untuk periode ini, pemerintah daerah DKI Jakarta akan terus memantau perkembangan kasus infeksi corona (Covid-19) di ibu kota.
Apabila tidak ada kenaikan kasus yang signifikan maka PSBB akan diperpanjang lagi selama 14 hari. Namun bila lonjakan kasus justru terjadi, Gubernur Anies tak segan-segan untuk mengeluarkan kebijakan rem darurat.
"Dalam hal ini, seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta dapat menerapkan kembali kebijakan Rem Darurat (Emergency Brake). Artinya, apabila terjadi tingkat penularan yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI Jakarta dapat menghentikan seluruh kegiatan yang sudah dibuka selama PSBB Masa Transisi dan menerapkan kembali pengetatan," ujar Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Minggu (25/10).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Tahan Suku Bunga, Harga SBN Kompak Menguat