
Bank Oke Rights Issue Rp 499 M, APRO Jadi Pembeli Siaga

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada pemegang saham dalam rangka memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 2.686.443.983 saham baru.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), bank hasil merger PT Bank Dinar Indonesia Tbk dan PT Bank Oke Indonesia ini menetapkan nilai nominal Rp 100/saham dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 186/saham.
Dengan demikian, perseroan akan meraih dana rights issue Rp 499,68 miliar.
"Dana yang diperoleh dari hasil PUT II, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan, yaitu disalurkan dalam bentuk pemberian kredit," tulis manajemen DNAR, dalam prospektus, dikutip Jumat (16/10/2020).
Setiap pemegang saham yang memiliki 13 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada 26 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB mempunyai 4 HMETD di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 186/saham.
APRO Financial Co. Ltd. selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD-nya untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka PUT II.
Jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil bagian atau dibeli oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka, APRO Financial selaku pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham yang ditawarkan dan tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD dalam PUT II dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 186/saham.
APRO Financial adalah perusahaan pembiayaan dari Korea Selatan yang berfokus di sektor consumer loan.
Situs Bank Oke menjelaskan, APRO didirikan pada tahun 1999 sebagai A & O Financial dan diakuisisi oleh J & K Capital pada tahun 2004 dan menjadi APLO FC Group.
Kemudian berubah namanya menjadi A & P Financial pada tahun 2007. Setelah itu A & P Financial diperluas ke China dan Polandia dan selanjutnya menjadi APRO Financial Co. Ltd di 2014.
Adapun untuk jadwal rights issue ini, ditetapkan tanggal pencatatan HMETD pada 2 November.
Per Juni 2020, pemegang saham DNAR yakni APRO Financial 92,50%, publik hanya 2,83%, sisanya investor perorangan dari keluarga Anugerah Liman.
Bank Oke Indonesia didirikan dengan nama PT Bank Liman International pada 15 Agustus 1990. Pada 23 Mei 2012, ganti nama menjadi PT Bank Dinar Indonesia Tbk.
Pada 8 Juli 2019, bank melakukan penggabungan usaha (merger) dengan Bank Oke Indonesia.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Oke Rights Issue Rp 500 M, APRO Korsel Siap Suntik Lagi!
