Baca 9 Kabar Ini, Buat Referensi Cari Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 October 2020 08:49
Bursa Saham
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,87% ke level 4.926,73 poin pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (2/10/2020).

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 6,14 triliun dengan aksi jual bersih investor asing Rp 49,11 miliar.

Beberapa saham yang paling banyak ditransaksikan antara lain, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (5/10/2020):

1. 4 Alasan Ini yang Bikin Negara Rela Suntik Jiwasraya Rp 22 T

Pemerintah melalui Kementerian BUMN akhirnya memilih skema bail in atau penyuntikan modal sebesar Rp 22 triliun untuk menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Nantinya, dana ini akan disuntikkan kepada IFG Life, perusahaan asuransi jiwa baru yang dibentuk pemerintah di bawah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Bahana sebagai Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga merinci, ada beberapa pertimbangan kenapa pemerintah dan BUMN, sebagai pemegang saham menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) ini.

Pertama, Jiwasraya adalah perusahaan BUMN yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah. "Ini menyangkut kredibilitas pemerintah terhadap BUMN, sehingga sangat wajar sebagai pemegang saham pemerintah harus bertanggungjawab dengan perusahaannya sendiri," kata Arya dalam jumpa pers secara daring Minggu malam (4/10/2020).

Kedua, Kementerian BUMN memastikan, akan memenuhi kewajiban bagi pemegang polis dengan cara dicicil terhadap seluruh pemegang polis yang sampai 31 Agustus 2020 jumlahnya mencapai 2,63 juta orang, di mana lebih dari 90% nasabah adalah pemegang polis program pensiunan dan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Ketiga, kata Arya, pemegang polis tetap dapat menerima sebagian besar haknya, opsi ini lebih baik dibanding likuidasi.

"Kalau AJS [Jiwasraya] likuidasi akan mendapat lebih kecil, ini lebih baik walau tidak memenuhi semua kewajiban hak pemegang polis," tuturnya.

Kementerian BUMN juga berharap, dengan penyelamatan ini akan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap BUMN, pemerintah maupun industri asuransi pada umumnya.

"Keempat, kami mencegah kerugian lebih besar yang dialami AJS. Kita gak mau seperti itu," ujarnya.

2. Duit Investasi Klien kok Belum Balik? Ini Kata Bos Jouska

Manajemen PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska), perusahaan jasa penasihat investasi, yang tengah dilanda persoalan pengembalian dana klien menyatakan masih memproses penyelesaian damai dengan para kliennya tersebut.

Lambatnya pengembalian dana menurut manajemen disebabkan karena banyak pihak yang terlibat dalam proses tersebut.

CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno mengatakan bahwa proses penyelesaian dana tersebut tidak dilakukan antara Jouska dan klien, melainkan oleh PT Mahesa Strategis Indonesia, perusahaan yang meneken perjanjian dengan klien Jouska untuk investasi saham.

"Yang selama ini kami lakukan itu penyelesaian damai dengan klien atau settlement. Itu pun dengan Mahesa, karena kontrak klien dengan Jouska adalah advisory [jasa penasihat keuangan, konsultasi]. Jadi settlement kemarin on behalf [atas nama] Mahesa," kata Aakar kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/10/2020).

3. Genjot Bisnis Gula, Grup Salim Merger 2 Anak Usaha di Brasil

Grup Salim lewat Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), yang tercatat di Bursa Efek Singapura (SGX-ST) melakukan reorganisasi bisnis dengan menggabungkan dua anak usahanya yang bergerak di bisnis pengolahan tebu dan gula di Brasil.

Dua anak usaha yang akan dimerger yakni Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações (CMAA) dan Canápolis Holding SA (Canápolis).

Dalam keterangan resmi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat ini (2/10), Mark Julian Wakeford, Chief Executive Officer dan Direktur Eksekutif Indofood Agri (IndoAgri) mengatakan tujuan merger ini ialah untuk menyatukan aset-aset perusahaan dalam satu struktur badan hukum.

Canápolis akan digabungkan (merger) dengan CMAA, termasuk pengalihan kedua entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Canápolis, yaitu Canápolis Açúcar e Etanol (UCP) dan Terra Forte Empreendimentos e Participações SA (Terra Forte).

4. Perusahaan Milik David Beckham Masuk Bursa, Valuasi Rp 775 M

Perusahaan rintisan esports milik mantan pesepak bola dunia David Beckham yakni Guild Esports, akhirnya resmi tercatat di Bursa Efek London (London Stock Exchange/LSE).

Valuasi perusahaan ini mencapai sekitar 40 juta poundsterling atau sekitar US$ 52 juta (setara Rp 775 miliar, kurs Rp 14.900/US$).

Perusahaan yang tercatat dengan kode saham GILD di LSE pada Jumat 2 Oktober ini didirikan di London pada September 2019, dan menjadi perusahaan esports pertama yang go public di LSE. Perusahaan meraih dana mencapai 20 juta poundsterling atau Rp 384 miliar (kurs Rp 19.215/poundsterling) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

5. Bakal Jadi Bos Baru Unilever Indonesia, Siapa Ira Noviarti?

Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana pergantian Presiden Direktur Perseroan. Hemant Bakshi yang menduduki posisi ini sejak 2014 akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan perusahaan kepada Ira Noviarti.

Ira saat ini menjabat sebagai direktur yang membawahi kategori Beauty dan Personal Care Perseroan. Usulan tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan (RUPS) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Dalam RUPS tersebut juga akan diusulkan penunjukan Reski Damayanti, saat ini General Legal Counsel dan Sekretaris Perusahaan, untuk menggantikan Sancoyo Antarikso yang telah mengundurkan diri setelah 30 tahun berkarier bersama perusahaan.

6. Fitch Pangkas Peringkat Alam Sutera & Modernland

Lagi-lagi, obligasi yang dikeluarkan oleh 2 emiten properti, yakni PT Alam Sutera Reality Tbk (ASRI) dan PT Modernland Reality Tbk (MDLN) kembali dipangkas rating-nya. Namun kali ini dilakukan oleh lembaga pemeringkat internasional lainnya, yakni Fitch Ratings.

Pada Kamis (1/10/2020) kemarin, Fitch Ratings kembali memangkas peringkat PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dari sebelumnya CCC- menjadi C, menyusul perusahaan berencana melakukan restrukturisasi berupa penukaran obligasi lama menjadi obligasi baru.

Obligasi tersebut adalah obligasi yang jatuh tempo April 2021 yang ditukar dengan obligasi baru yang jatuh tempo Maret 2024 dan obligasi jatuh tempo pada April 2021 yang juga ditukar dengan obligasi baru dengan jatuh tempo September 2025.

Pada saat yang sama, Fitch juga memangkas surat utang senior perusahaan tanpa jaminan yang diterbitkan oleh anak usaha ASRI, yakni Alam Synergy Pte. Ltd. dari yang sebelumnya CCC- menjadi C.

7. Konsolidasi Aset, Kalbe Farma Mulai Siapkan IPO Anak Usaha

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan penjualan 70% saham perseroan di PT Kalbe Morinaga Indonesia (KMI) kepada PT Sanghiang Perkasa. Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi sebab kemilikan mayoritas saham kedua perusahaan digenggam KLBF.

Mengacu pengumuman yang disampaikan manajemen KLBF di laman keterbukaan informasi, transaksi itu terjadi pada 29 September 2020 senilai Rp 265,09 miliar.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan, transaksi ini merupakan langkah KLBF dalam mengelompokkan bisnis unit atau anak usaha ke divisi sejenis.

"Melalui pengalihan saham ini diharapkan proses bisnis dapat lebih fokus dan dapat lebih meningkatkan pengembangan produk dan layanan," kata Vidjongtius, dalam pengumumannya, dikutip Jumat (2/10/2020).

8. Sah! Kimberly-Clark Tuntaskan Akuisisi Softex Rp 18 T

Produsen popok bayi Huggies asal Amerika Serikat (AS), Kimberly-Clark Corp, yang tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE), resmi merampungkan akuisisi PT Softex Indonesia yang sebelumnya sudah diumumkan perusahaan pada 3 September silam.

"Akuisisi ini mempercepat pertumbuhan kami dengan pangsa pasar yang kuat dalam bisnis perawatan pribadi di negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara [Indonesia]," kata Mike Hsu, Chairman dan CEO, Kimberly-Clark, dalam siaran persnya, dikutip Jumat (2/10/2020).

"Saat kami bergerak maju, kami akan memanfaatkan kekuatan gabungan kami dalam inovasi dan membangun merek sambil mempertahankan keahlian dan keunggulan pasar lokal yang telah dibangun Softex Indonesia dengan portofolio merek yang kuat," jelasnya.

9.Fantastis! Nippon Paint Siap Merger & Akuisisi Rp 2.235 T

Produsen cat global asal Jepang, Nippon Paint, berencana melakukan 'deal' jumbo senilai US$ 150 miliar atau setara dengan Rp 2.235 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$) dalam bentuk merger dan akuisisi (M&A) di tengah tekanan industri cat global yang dihantam pandemi Covid-19.

Sebagaimana diwartakan Financial Times (FT), rencana merger dan akuisisi Nippon Paint ini akan terjadi setelah kesepakatan senilai US$ 12 miliar atau Rp 179 triliun dengan pemegang saham terbesarnya, Wuthelam Holdings Singapura, perusahaan swasta yang didirikan oleh salah satu miliarder terkaya di Singapura, yang akan menggabungkan dua grup cat dan pelapis terbesar di Asia menjadi raksasa regional.

Beberapa sumber FT membisikkan, guna mempersiapkan potensi merger dan akuisisi ini, Nippon Paint akan merestrukturisasi operasi bisnis pelapis cat otomotif mereka di seluruh dunia menjadi satu unit yang lebih mampu menyerap perusahaan baru saat mereka diakuisisi.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bio Farma Siap Pasok Remdesivir, Garuda Mulai Nego Utang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular