
Debat AS Indikasikan Pilpres Panas, Bursa Eropa Dibuka Mixed

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada sesi awal perdagangan Rabu (30/9/2020), setelah investor bereaksi terhadap debat kandidat presiden Amerika Serikat (AS) yang mengindikasikan bahwa eskalasi politik bakal tinggi.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa menguat 0,1% pada pembukaan, dengan indeks saham sektor minyak-gas menguat 1,1% sedangkan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya melemah 0,8%.
Setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 relatif sama sebesar 0,5 poin (-0,1%) ke 361. Indeks DAX Jerman turun 36,2 poin (-0,3%) ke 12.789,64 dan CAC Prancis merosot 11,7 poin (-0,2%) ke 4.820,4. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris melemah 8,4 poin (-0,1%) ke 5.905,94.
Debat perdana antara petahana Presiden S Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berisikan retorika yang tajam dan sikap politik non-kompromi antara kedua belah pihak, yang mengindikasikan bahwa ajang pilpres Negara Adidaya tahun ini bakal panas.
Merespon perkembangan tersebut, pasar kontrak berjangka (futures) indeks saham AS melemah pada awal Rabu, yang berujung pada pergerakan variatif di bursa Asia tetapi cenderung melemah.
Investor berusaha mempertahankan selera investasinya di aset berisiko seperti saham setelah China merilis data aktivitas manufaktur per September yang berada di angka 51,5, atau melampaui ekspektasi analis, dan juga melampaui capaian August sebesar 51.
Data yang dirilis Biro Statistik Nasional China ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur di Negeri Panda tersebut terus menguat. Angka PMI di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sedangkan di bawah itu mengindikasikan kontraksi.
Perkembangan positif juga dating dari penanganan pandemi, di mana perusahaan farmasi Regeneron mengumumkan bahwa obatnya yang bernama REGN-COV2 bisa mengurangi tingkat viralitas virus corona dan memperbaiki kondisi penderita tanpa perawatan di rumah sakit.
Dari sisi fundamental, pelaku pasar akan mencermati Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Volkswagen, rilis data inflasi zona euro untuk periode September, dan data pengangguran Jerman untuk September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Tertekan di Sesi Awal Perdagangan