Terungkap! Ini Pemicu 4 Saham Bank BUMN Diobral Asing & Drop

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 September 2020 12:43
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank-bank pelat merah pada perdagangan sesi I, Rabu ini (30/9/2020), terjungkal ke zona merah.

Tambahan dana Rp 17,5 triliun yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk empat bank milik negara atau Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tak mampu jadi katalis positif.

Investor asing justru banyak menjual saham-saham bank badan usaha milik negara (BUMN) tersebut, hingga menjelang sesi I berakhir.

Data BEI menunjukkan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau terkoreksi 3,05% ke harga Rp 4.920/unit. Asing tercatat membukukan net sell Rp 95,95 miliar.

Lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) drop 0,99% ke level harga Rp 3.010. Asing juga membukukan net sell Rp 52,22 miliar dari saham BRI.

Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ambles 2,44% ke harga Rp 4.400/unit. Sama dengan dua bank BUMN di atas, asing juga membukukan net sell Rp 15,91 miliar pada saham ini.

Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) setali tiga uang, anjlok 1,67% ke level Rp 1.175/unit. Asing membukukan net sell Rp 2,76 miliar pada saham bank pembiayaan rumah terbesar ini.

Kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menambah penempatan dana di himpunan bank negara (Himbara). Kali ini dana ditambahkan sebesar Rp 17,5 triliun setelah pada tahap I ditempatkan Rp 30 triliun.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari membenarkan hal tersebut sehingga saat ini total penempatan dana di Himbara menjadi Rp 47,5 triliun.

"Betul, penempatan dana ke Himbara telah diperpanjang dan telah dilakukan penempatan di tahap 2 sehingga sekarang total menjadi Rp 47,5 triliun," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (29/9/2020).

Ia menjelaskan, untuk penempatan kali ini jangka waktu yang diberikan juga lebih lama. Di mana kali ini lebih dari tiga bulan seperti di tahap I.

"Tenor untuk 4 Bank Himbara 110 hari atau 3 bulan + 20 hari karena mempertimbangkan kondisi akhir tahun 2020 dan cuti bersama," jelasnya.

Dengan jangka waktu ini, maka jatuh tempo penempatan dana oleh Pemerintah di Himbara ini akan berakhir pada tanggal 13 Januari 2021.
Secara rinci, tambahan penempatan dana sebesar Rp 17,5 triliun tersebut diberikan kepada:

  • Bank Mandiri Rp 5 triliun
  • Bank BRI Rp 5 triliun
  • Bank BNI Rp 2,5 triliun
  • Bank BTN Rp 5 triliun.

Menurut Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Suria Dharma, seharusnya penempatan dana pemerintah ini menjadi sentimen positif bagi saham empat bank tersebut.

"Positifnya penempatan dana tersebut karena bisa membantu pertumbuhan kredit. Itu diperkirakan bisa create kredit Rp 52,5 triliun atau sekitar 1% loan growth industri," kata Suria kepada CNCB Indonesia, saat dihubungi Rabu (30/9/2020).

Menurut Suria, tekanan jual asing pada saham bank-bank pelat merah tersebut bukan karena penempatan dana tersebut. Namun ada masalah lebih besar yang sedang menjadi perhatian investor.

"Asing jual itu merata di berbagai sektor. Biasa kalau asing keluar, yang pertama tertekan biasanya 4 big banks juga. Penyebab utamanya untuk dalam negeri adalah masih meningkatnya kasus Covid 19 terutama di DKI yang menyebabkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diperketat. Padahal besok sudah masuk kuartal 4," jelas Suria.

Pengetatan kebijakan PSBB bisa menekan perekonomian di kuartal IV, padahal tadinya sudah mulai pulih saat PSBB dilonggarkan.

Sementara itu, sentimen dari luar negeri yang membuat investor khawatir adalah, stimulus fiskal Amerika Serikat masih belum disepakati, padahal minggu depan Kongres AS sudah masuk periode reses selama sebulan.

"Ini menyebabkan USD Index menguat dan dana banyak yang kembali kesana karena USD menjadi lebih langka," tambahnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani 'Titip' Rp 30 T, Bank BUMN Bisa Kucurkan Rp 90 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular