
Himbara Mulai Putar Dana Titipan 'Sri Mulyani' Rp 36 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebulan lalu atau tepatnya 24 Juni 2020, pemerintah telah menempatkan dana mencapai Rp 30 triliun pada empat bank yang tergabung dalam himpunan bak-bank miliki negara (Himbara). Saat ini pemerintah mengklaim, perbankan telah menyalurkan total kredit hingga Rp 36 triliun.
Adapun empat Bank Himbara yang dimaksud di antara adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Mandiri.
"Penempatan dana di empat bank ini belum satu bulan Rp 30 triliun yang ditempatkan itu sudah menciptakan Rp 36 triliun kredit modal kerja baru," jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam konferensi pers, Jumat (24/7/2020).
Bank pelat merah pun berkomitmen untuk menggunakan dana simpanan pemerintah yang ditempatkan di empat bank BUMN sebesar Rp 30 triliun untuk meningkatkan ekspansi kredit (leverage) naik tiga kali dalam 3 bulan mencapai Rp 90 triliun.
Oleh karena itu, dari kacamata Febrio, janji keempat Bank Himbara itu, kemungkinan akan bisa terwujud. Harapannya, dengan adanya penempatan dana tersebut semakin banyak pelaku usaha yang mendapat modal kerja sehingga ekonomi bisa bergerak lebih cepat.
"Ini [penyaluran kredit Rp 36 triliun] sedikit di atas janji perbankan, karena waktu itu janji perbankan Rp30 triliun akan di kali 3 dalam 3 bulan. Jadi memang dalam 3 bulan akan terjadi Rp 90 triliun kredit modal kerja baru," ujarnya melalui konferensi pers online, Jumat (24/7/2020).
Penempatan dana jilid II ke perbankan tanah air pun kata Febrio akan segera dilakukan.
"Kalau sebelumnya kita sudah tempatkan dana di Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) dan akan diperluas ke bank-bank yang terlibat akan lebih banyak," kata Febrio.
Penempatan dana ke banyak bank ini, menurut dia, sebagai bentuk afirmasi pemerintah untuk bisa memberikan kredit modal kerja dengan cepat, terutama untuk para industri yang terdampak paling parah karena pandemi Covid-19.
Terutama, kata Febrio, penempatan dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pasalnya lewat BPD, akan bisa langsung berhubungan dengan UMKM di daerah-daerah. Pun dalam melakukan penjaminan kreditnya, akan ada besaran porsi yang berbeda, yang akan diberlakukan oleh pemerintah.
" Yang normal kita bayangkan porsi [penjaminannya] 60% dari risiko perbankan, dan akan dicover pemerintah. Sementara sektor pariwisata, hotel, restoran, dan sektor padat karya, pabrik-pabrik sepatu, tekstil dan sebagainya, penjaminannya 80%," jelas Febrio.
Untuk diketahui, penempatan dana pemerintah tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 70/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ekspansi Bank BUMN
Untuk genjot kreditnya, bank BUMN terus memutar otak untuk tetap bisa menggerakkan perekonomian.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) misalnya, dalam upaya menjaga pertumbuhan perdagangan internasional, mulai fokus di global value chain ekspor produk perikanan.
Selama Semester I/2020, volume transaksi komoditas ekspor perikanan mencapai Rp 2,6 triliun atau tumbuh 10,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kisah sukses ekspor perikanan ini tergambarkan dari salah satu nasabah BNI yang terbantu transaksi ekspornya di tengah pandemi, yaitu PT Satya Trinadi Komira Perkasa. Perusahaan ini mampu membukukan pertumbuhan volume transaksi selama Semester I 2020 sebesar 25,04%.
Pengekspor frozen fish ini memasarkan produknya ke China dan Taiwan, yang selama pandemi memberlakukan kebijakan ketat, terutama dalam layanan transaksional, logistik, dan perbankan.
Secara terpisah, Direktur Distribution & Retail Funding Bank BTN Jasmin mengatakan bank BTN juga terus berupaya untuk menggenjot ekonomi lewat ekspansi kredit. Kali ini perseroan memberikan fasilitas kredit perumahan khusus karyawan di kawasan industri.
Bank BTN memberikan layanan pengelolaan keuangan hingga memberikan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga mulai 5%.
"Kemitraan dengan Kawasan Industri Karawang ini selain untuk menyediakan rumah bagi karyawan tapi sebagai wujud dukungan terhadap industri 4.0," jelas Jasmin.
Jasmin menjelaskan melalui kemitraan program BTN Solusi dengan para pengusaha di Kawasan Industri Karawang tersebut, para karyawan di sana bisa memiliki rumah yang terjangkau dengan bunga mulai 5% per tahun.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 Emiten BUMN Paling Cuan Dunia Akhirat