
Dibidik Korporasi AS, Saham Centratama Bakal Dijual Northstar

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan private equity yang dibangun oleh Patrick Walujo dan Glenn Sugita, Northstar Advisors Pte dikabarkan akan melepas kepemilikan saham di emiten menara telekomunikasi PT PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) kepada Digital Colony asal AS.
Digital Colony adalah perusahaan investasi yang fokus pada infrastruktur digital dan menjadi anak usaha dari Colony Capital.
Menurut sumber BloombergLaw yang mengetahui transaksi ini, nilai dari akuisisi ini diperkirakan akan mencapai US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,22 triliun (kurs Rp 14.800/US$).
BloombergLaw menyebutkan, Digital Colony berhasil mengalahkan sejumlah kompetitor untuk menawar kepemilikan saham di CENT karena memberikan penawaran di kisaran terbaik kepada Northstar yang berbasis di Singapura itu.
Hingga saat ini pembicaraan antara Northstar dan Digital Colony masih berlangsung dan belum ada informasi lanjutan berkaitan dengan transaksi.
Berdasarkan data per 31 Agustus 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Northstar melalui Clover Universal Enterprise Ltd memegang saham CENT sebesar 41,81% atau sebanyak 13.037.113.868 saham.
Dokumen keterbukaan CENT menunjukkan, pemegang saham akhir dari Clover yang berbasis di Virgin Islands ini yakni Northstar Equity Partners III Limited.
Adapun saham CENT lainnya, per Agustus 2020 itu dipegang oleh UOB Kay Hian 21,19%, Zico Allshores Trust Pte Ltd Trustee of Aplha Growht Fund 17,13%. Sementara itu kepemilikan investor lain termasuk publik tercatat sebanyak 19,88%.
Sebagai catatan, Northstar sebetulnya sejak tahun lalu perlahan melepas kepemilikan saham perusahaan yang dulunya bernama PT Centrin Online Tbk ini, sebelum akhirnya justru menambah menjadi 41,81%.
Pada Januari 2019, saham Clover masih sebanyak 12.242.946.366 saham atau 39,26% saham, sementara saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 6,32%, UOB Kay Hian 21,21%, Zico 17,64%, sisanya investor lain 15,73%.
Kemudian pada Mei 2019, saham Clover Universal di Centratama tersisa 12.099.078.758 saham atau mewakili 38,80% saham perseroan.
Dari sisi kinerja, Centratama fokus bisnis perusahaan yakni pada jasa dan investasi, termasuk penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Stations (BTS), serta alat, sarana atau instalasi penunjang dalam industri telekomunikasi.
Laporan keuangan Juni 2020 mencatat, pendapatan perusahaan naik menjadi Rp 508,61 miliar dari Juni 2019 sebesar Rp 399,99 miliar, sayangnya perusahaan mencetak rugi periode berjalan Rp 21,81 miliar dari sebelumnya untung Rp 12,12 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Tajir! Cek 10 Saham Cuan Patrick Walujo & Glenn Sugita