Simak Sederet Informasi Ini Sebelum Berburu Cuan Saat Pandemi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 September 2020 08:10
Aktivitas Perdagangan Bursa
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (23/9/20) ditutup di zona merah, anjlok 0,33% ke level 4.917,95. Koreksi ini sebetulnya berkurang seiring dengan bursa Benua Biru yang rebound pascakabar buruk FinCEN Files (kasus transaksi ilegal bank-bank global).

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 187 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 7 triliun.

Penurunan IHSG terlepas sentimen positif yang datang dari bos The Fed Chicago, Charles Evans.

Berbicara lewat daring di acara Official Monetary dan Financial Institution Forum, Evans mengatakan ekonomi AS berisiko dalam jangka panjang, mengalami pemulihan yang lambat, dan tidak bisa langsung keluar dari resesi tanpa bantuan stimulus fiskal.

Evans juga melihat open-ended program pembelian aset The Fed (quantitative easing/QE) mampu menyediakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi.

"Pernyataan Evans sangat hawkish. Ia menyebutkan QE dan menaikkan suku bunga sebelum target inflasi tercapai. Hal tersebut mengejutkan pasar," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda New York, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (22/9/2020).

"Segera setelah kita berhasil mengatasi virus corona, anda akan melihat ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat, dan seharusnya membuat dolar terus menguat," tambahnya.

Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin.

1.Usai Caplok Pinehill Rp 42 T, ICBP Genjot Pasar Manca Negara

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bakal makin ekspansif d pasar internasional setelah mengambil alih seluruh saham Pinehill Company Limited. Perusahaan ini ditujukan untuk merambah pasar di negara-negara yang saat ini belum dijajaki oleh perusahaan.

Direktur Indofood CBP Thomas Tjhie mengatakan diharapkan perusahaan ini akan memberikan kontribusi untuk penjualan perusahaan di luar negeri ke depannya.

"Dengan diakuisisinya Pinehill yang operasi di luar negeri, pengembangan [pasar luar negeri] akan dilakukan melalui Pinehill. Mengenai negara mana saja akan diberitahukan lebih lanjut," kata Thomas dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/9/2020).

2. Induk Fajar Paper IPO di Thailand Rp 19 T, Terbesar di ASEAN?

SCG Packaging Pcl, induk usaha PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) atau Fajar Paper, berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai 39,5 miliar baht atau setara Rp 18,6 triliun (kurs Rp 471,52/baht).

SCG Packaging (SCGP) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Thailand (Stock Exchange of Thailand/SET).

SCHP adalah perusahaan pengemasan terbesar di Thailand. Besaran dana tersebut berpotensi menjadi yang terbesar kedua di Bursa Thailand. SCGP juga menjadi anak perusahaan Siam Cement Plc yang berusia 107 tahun.

3. Bank bjb Salurkan Kredit Rp 500 M ke Bank Mantap

Penetrasi usaha pembiayaan perbankan untuk mendorong laju perekonomian semakin gencar dilakukan bank bjb. Salah satu langkah tersebut tercermin melalui kerja sama penyaluran Kredit Term Loan Facility senilai Rp 500 miliar dengan jangka waktu 18 bulan antara bank bjb dengan Bank Mantap.

Perjanjian kredit ini ditandatangani oleh Pemimpin Divisi International Banking bjb Chairany Rahmatiah dan Senior Executive President Finance, Retail, & Digital Banking Bank Mantap Fajar Ari Setiawan. Hadir dan menyaksikan langsung penandatanganan ini Direktur IT, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier, Pemimpin Divisi Treasury bank bjb Hana Dartiwan, dan Pemimpin Divisi Treasury Bank Mantap Mugihadi Usman di Menara bank bjb, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020).

4. Harga CPO Pulih, Emiten Sawit Grup Salim Geber Capex Rp 1,6 T

Emiten sawit milik grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan anak usahanya PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum optimistis kinerja semester 2-2020 akan lebih positif dibandingkan dengan semester I-2020.

Harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang membaik menjadi pendorongnya.

Wakil Direktur Utama Salim Ivomas Pratama Paulus Moleonoto mengatakan harga jual CPO saat ini mencapai RM 3.100/ton atau kisaran Rp 9.500 per ton ini dinilai dapat mengkompensasi penurunan produksi 7% pada semester I-2020 dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

5. Bos Sritex Didaulat Jadi Ketua Asosiasi Emiten Indonesia

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengganti pucuk pimpinan dalam pemilihan yang berlangsung hari ini, Rabu (23/9/2020).

Berdasarkan hasil keputusan musyawarah AEI, Iwan Setiawan Lukminto menjadi Ketua Umum untuk periode 2020 - 2023 menggantikan Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang telah selesai menjadi ketua AEI untuk 2 periode yaitu 2014 - 2017 dan 2017 - 2020.

Iwan Setiawan Lukminto saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

6. Lawan MNC & 22 Pihak, Gugatan Tugure Rp 1,1 T Tak Dikabulkan

Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat memenangkan PT MNC Sekuritas, menyusul gugatan yang dilayangkan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure).

Tugure menggugat tanggung renteng 23 pihak, termasuk di dalamnya PT MNC Sekuritas senilai total Rp 1,1 triliun.

Gugatan tersebut terkait dengan investasi Tugure pada sejumlah surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) yang diterbitkan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).

7. Fantastis! Antam Garap Emas di Gunung Papua Rp 200 T?

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) disebutkan bakal mengelola Gunung Emas di Papua bernama Blok Wabu yang merupakan bekas lahan tambang yang dikelola PT Freeport Indonesia.

Info dari sumber CNBC Indonesia, potensi cadangan emas dari Blok Wabu, Papua ini bernilai hingga US$ 14 miliar atau sekitar Rp 207,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$).

Sumber itu juga mengatakan hitungan kasar, bahwa margin rata-rata tambang emas mencapai 30%. Artinya Antam bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 62,16 triliun selama mengelola tambang emas di Papua ini.

8. Suspensi Baru Dibuka, Saham SOHO Langsung Meroket 20%!

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali suspensi perdagangan saham PT Soho Global Health Tbk (SOHO) mulai perdagangan sesi I Rabu ini (23/9/2020) setelah Selasa kemarin dihentikan sementara dalam rangka cooling down.

"Menunjuk Pengumuman Bursa No:Peng-SPT-0036/BEI.WAS/09-2020 tanggal 21 September 2020, perihal penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham SOHO, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham SOHO di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai 23 September 2020," tulis pengumuman BEI.

Sontak, setelah saham dibuka pagi ini, saham SOHO langsung melesat hampir 20% atau 19,85% di level Rp 16.300/saham dengan nilai transaksi Rp 2,24 miliar dan volume perdagangan 138.500 saham.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular