
Ini Dia 10 Saham Pilihan Asing Kemarin, Telkom Teratas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu kemarin (23/9/2020) dengan koreksi 0,33% di level 4.917. Indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini belum mampu ditutup melewati level psikologis 5.000.
Data perdagangan BEI mencatat, nilai transaksi sebesar Rp 7,91 triliun dengan volume perdagangan 8,66 miliar saham.
Dari semua indeks di BEI di luar indeks sektoral, hanya Jakarta Islamic Index dan IDX Growth 30 yang menguat masing-masing 0,07% dan 0,34% di tengah kejatuhan IHSG.
Dalam 5 hari perdagangan terakhir, IHSG minus 2,78% dan sebulan terakhir IHSG juga ambles 7,91%. Year to date (ytd) atau tahun berjalan, IHSG minus 21,93%.
Investor asing tercatat masih keluar Rp 233,84 miliar di semua pasar.
Dengan demikian dalam 5 hari terakhir asing kabur 2,58 triliun dan sebulan terakhir net sell Rp 15,68 triliun di semua pasar.
Meski demikian, pada perdagangan Rabu kemarin, ada sedikitnya 10 saham yang menjadi pilihan investor asing dengan net buy terbesar. Beli bersih ini terjadi di semua pasar (baik reguler, nego dan tunai).
10 Top Foreign Buy, Rabu 23 Sept 2020
1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), net buy Rp 38,23 miliar, Rp 2.800/saham, harga naik 0,72%.
2. PT United Tractors Tbk (UNTR), net buy Rp 15,96 miliar, Rp 23.150/saham, naik 1,42%.
3. PT Kalbe Farma Tbk (KAEF), net buy Rp 9,98 miliar, Rp 1.530/saham, naik 5,15%.
4. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), net buy Rp 8,34 miliar, Rp 10.350/saham, naik 0,98%.
5. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), net buy Rp 8,04 miliar, Rp 1.543/saham, naik 1,98%.
6. PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), net buy Rp 7,01 miliar, Rp 3.210/saham, turun 0,31%.
7. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), net buy Rp 5,03 miliar, Rp 120/saham, turun 0,83%.
8. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), net buy Rp 4,43 miliar, Rp 354/saham, turun 1,12%.
9. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), net buy Rp 4,23 miliar, Rp 570/saham, stagnan.
10. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), net buy Rp 3,93 miliar, Rp 1.420/saham, turun 2,41%.
Tim Riset CNBCÂ Indonesia menilai, sentimen pasar modal dalam negeri belum beranjak dari ramalan resesi yang bakal dialami RI di kuartal III-2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal, untuk kuartal III ini, perekonomian Indonesia akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Artinya perekonomian Nasional terkontraksi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II terkontraksi 5,32%.
Selain itu, penurunan IHSGÂ juga tak terlepas dari sentimen yang datang dari bos bank sentral AS wilayah Chicago, The Fed Chicago, Charles Evans.
Berbicara lewat daring di acara Official Monetary dan Financial Institution Forum, Evans mengatakan ekonomi AS berisiko dalam jangka panjang, mengalami pemulihan yang lambat, dan tidak bisa langsung keluar dari resesi tanpa bantuan stimulus fiskal.
Evans juga melihat open-ended program pembelian aset The Fed (quantitative easing/QE) mampu menyediakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi.
"Pernyataan Evans sangat hawkish. Ia menyebutkan QE dan menaikkan suku bunga sebelum target inflasi tercapai. Hal tersebut mengejutkan pasar," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda New York, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (22/9/2020).
"Segera setelah kita berhasil mengatasi virus corona, anda akan melihat ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat, dan seharusnya membuat dolar terus menguat," tambahnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500