Kapilitasasi Big Cap Drop, BRI, Telkom, Mandiri & Astra Naik

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
21 September 2020 12:47
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

houJakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu menunjukan pembalikan dari pekan sebelumnya yang sempat terpuruk akibat sentimen penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Secara mingguan, pekan lalu IHSG menguat 0,85% dan ditutup di level 5.059,22. Ini menjadi titik balik IHSG ke level hijau kembali setelah sebelumnya terperosok dalam.

Pada penutupan akhir pekan lalu, investor asing melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar mencapai Rp 998,56 triliun atau hampir 1 triliun.

Asing pada pekan lalu memang sedang giat-giatnya melepas saham yang tercatat di BEI.  Namun dana saing yang keluar tersebut tidak membuat goyah IHSG, karena ditopang oleh investor domestik.

Tercatat pada perdagangan akhir pekan lalu, transaksi pembelian yang dilakukan oleh investor domestik sebesar Rp 5,5 triliun.

Sedangkan sentimen pekan lalu adalah beberapa pengumuman kebijakan beberapa bank sentral di berbagai negara, yakni bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), dan bank sentral Indonesia (Bank Indonesia/BI).

Sentimen yang pertama, dari Amerika Serikat (AS), dimana bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) mengumumkan bahwa suku bunga acuan tetap dipertahankan di level rendah

Pemimpin The Fed, Jerome Powell, mengumumkan suku bunga tetap sebesar <0,25%, sementara nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) tidak akan ditingkatkan.

Selain itu, Powell juga optimistis terhadap pemulihan ekonomi AS, dengan merevisi proyeksi produk domestic bruto (PDB), inflasi, serta tingkat pengangguran. 

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, pada Kamis (17/9/2020) siang mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4%.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 September 2020  memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 4%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75%," papar Perry dalam keterangan usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode September 2020, Kamis (17/9/2020).

Kemudian Kamis sorenya, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan 0,1%. Sembilan anggota pembuat kebijakan (Monetary Policy Committee/MPC) sepakat untuk tidak merubah suku bunga.

Selain itu MPC juga sepakat untuk mempertahankan program pembelian aset (quantitative easing/QE) senilai 745 miliar poundsterling.

Beberapa sentimen tersebut, menjadi motor penggerak IHSG. Namun sayangnya harga saham-saham berkapitaliasi besar nilainya malah turun dan membuat nilai kapitalisasi turun. 

Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar 10 saham big cap mencapai Rp 2.651 triliun, melemah dari posisi sebelumnya Rp 2.686 triliun.

No.Emiten18 September 2020No.Emiten11 September 2020No.Emiten4 September 2020
1.Bank Central Asia/BBCA6871.Bank Central Asia/BBCA7211.Bank Central Asia/BBCA787
2.Bank Rakyat Indonesia/BBRI3932.Bank Rakyat Indonesia/BBRI3972.Bank Rakyat Indonesia/BBRI435
3.Unilever/UNVR3063.Unilever/UNVR3173.Unilever/UNVR320
4.Telkom/TLKM2864.Telkom/TLKM2784.Telkom/TLKM283
5.Bank Mandiri/BMRI2585.Bank Mandiri/BMRI2535.Bank Mandiri/BMRI276
6.Astra/ASII1946.Astra/ASII1876.Astra/ASII204
7.Sampoerna/HMSP1767.Sampoerna/HMSP1867.Sampoerna/HMSP191
8.Chandra Asri/TPIA1258.Chandra Asri/TPIA1218.Chandra Asri/TPIA122
9.Indofood CBP/ICBP1199.Indofood CBP/ICBP1209.Indofood CBP/ICBP120
10.Sinarmas/SMMA10710.Sinarmas/SMMA10710.Sinarmas/SMMA111

Sumber: BEI,berdasarkan data harga saham, Jumat (18/9/2020)

Berdasarkan data di atas, mayoritas kapitalisasi pasar mengalami pelemahan, hanya empat saham yang mengalami penguatan dan satu saham yang cenderung stagnan.

Sampai saat ini, belum terjadi perubahan posisi dari pekan ini dengan pekan sebelumnya, di mana PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh di puncak klasemen dengan kapitalisasi pasar Rp 687 triliun, walaupun market cap-nya turun Rp 34 triliun.

Sedangkan, penurunan yang terbesar lainnya terjadi di saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mengalami penurunan sebesar Rp 11 triliun, disusul PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun Rp 10 triliun.

Sementara itu, saham yang market cap-nya cenderung stagnan masih dipegang oleh PT Sinarmas Tbk (SMMA).

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BCA Masih Kokoh di Puncak, Market Cap 5 Emiten Melesat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular