
Market Cap Emiten Big Cap Tergerus, tapi ICBP Bisa Bertahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu mengalami penguatan tipis, sempat terperosok dalam karena kabar dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang akan diterapkan di DKI Jakarta.
Secara mingguan, pekan lalu IHSG terkoreksi 4,26% dan ditutup di level 5.016,71. Pada perdagangan Kamis (10/9/2020), IHSG sempat terperosok dalam 5,01% ke level 4.891,46 dan juga sempat mengalami trading halt di perdagangan sesi 1 hari itu.
Pada penutupan akhir pekan lalu, investor asing melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar mencapai Rp 2,26 triliun.
Kabar PSBB total yang diumumkan pada Rabu (9/9/2020) malam membuat IHSG kembali terkapar setelah kurang lebih tiga bulan lamanya berusaha merangkak naik.
Sebelumnya, Rabu malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumumkan 'rem darurat' kembali ditarik. PSBB di ibu kota kembali diketatkan, tidak ada lagi PSBB Transisi. Mulai 14 September, warga Jakarta kembali disarankan untuk #dirumahaja.
Upaya ini terpaksa ditempuh mengingat kasus corona di Jakarta boleh dikata sangat mengkhawatirkan. Per 8 Agustus, jumlah pasien positif corona mencapai 48.393 orang. Bertambah 1.014 orang (2,14%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (26 Agustus-8 September), rata-rata pasien baru bertambah 975,21 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 579,71 orang.
Namun, ada kabar PSBBÂ direvisi pada Jumat (11/9/2020) lalu membuat IHSG terbang dari jurang maut. Tercatat pada Jumat lalu, IHSG berhasil ditutup terbang 2,56% ke 5.016,71.
Akhirnya, PSBB total tersebut berhasil di revisi, dimana sebelumnya pada hari Sabtu hingga Minggu kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat akhirnya setuju penerapan PSBB tetap seperti sebelum PSBB transisi, namun ada poin-poin pengecualiannya.
Poin-poin tersebut diantaranya kebijakan pekerja baik di pemerintahan maupun swasta non-esensial, tetap bisa pergi ke kantor dengan kapasitas dibatasi maksimal 25%.
Sementara restoran, baik yang terpisah (stand alone) maupun di pusat perbelanjaan, masih boleh buka. Akan tetapi tidak boleh menerima pengunjung untuk makan-minum di tempat, hanya melayani pesan-antar (delivery) atau pesan-bawa pulang (take away).
Tidak seperti yang diperkirakan, pasar tradisional dan pusat perbelanjaan masih boleh buka. Kapasitas masih dibatasi maksimal 50%, seperti di PSBB Transisi.
Lalu di sisi transportasi, tidak banyak perubahan. Transportasi umum masih dibatasi 50% seperti saat ini. Ganjil-genap masih ditiadakan, dan angkutan sepeda motor berbasis aplikasi (ojek online/ojol) boleh membawa penumpang maupun barang dengan pelaksanaan protokol kesehatan.
Poin-poin pengecualian tersebut membuat PSBB total yang diperkirakan sebelumnya ternyata tidak semenakutkan bagi pelaku pasar, pasalnya pegawai kantoran, mal, sampai transportasi umum masih terbuka, tidak 'dikunci' total. Bahkan 'ojol' pun boleh mengangkut penumpang.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar 10 saham-saham big cap mencapai Rp 2.686 triliun, turun dari nilai sebelumnya Rp 2.849 triliun.
Emiten | 11 September 2020 (Rp T) | Emiten | 4 September 2020 (Rp T) | Emiten | 28 Agustus 2020 (Rp T) | ||
BCA/BBCA | 721 | BCA/BBCA | 787 | BCA/BBCA | 801 | ||
Bank BRI/BBRI | 397 | Bank BRI/BBRI | 435 | Bank BRI/BBRI | 452 | ||
Unilever/UNVR | 317 | Unilever/UNVR | 320 | Unilever/UNVR | 315 | ||
Telkom/TLKM | 278 | Telkom/TLKM | 283 | Telkom/TLKM | 293 | ||
Bank Mandiri/BMRI | 253 | Bank Mandiri/BMRI | 276 | Bank Mandiri/BMRI | 290 | ||
Astra/ASII | 187 | Astra/ASII | 204 | Astra/ASII | 216 | ||
Sampoerna/HMSP | 186 | Sampoerna/HMSP | 191 | Sampoerna/HMSP | 193 | ||
Chandra Asri/TPIA | 121 | Chandra Asri/TPIA | 122 | Chandra Asri/TPIA | 127 | ||
Indofood CBP/ICBP | 120 | Indofood CBP/ICBP | 120 | Indofood CBP/ICBP | 120 | ||
Sinarmas/SMMA | 107 | Sinarmas/SMMA | 111 | Sinarmas/SMMA | 107 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (11/9/2020)
Berdasarkan data di atas, mayoritas kapitalisasi pasar mengalami pelemahan, hanya dua saham yang mengalami fluktuasi dan satu saham yang cenderung stagnan.
Sampai saat ini, belum terjadi perubahan posisi dari pekan ini dengan pekan sebelumnya, di mana PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh di puncak klasemen dengan kapitalisasi pasar Rp 721 triliun, walaupun market cap-nya turun Rp 66 triliun.
Sedangkan, penurunan yang terbesar lainnya terjadi di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mengalami penurunan sebesar Rp 38 triliun, disusul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun Rp 23 triliun.
Sementara itu, saham yang market cap-nya cenderung berfluktuasi dan stagnan adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Sinarmas Tbk (SMMA) serta saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP).
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BCA Masih Kokoh di Puncak, Market Cap 5 Emiten Melesat!