Yield Turun, Minat Investor pada Sukuk Negara Berkurang

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
15 September 2020 15:52
Sukuk Tabungan/DJPPR
Foto: Sukuk Tabungan/DJPPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, pemerintah kembali melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara senilai Rp 9,5 triliun. Nilai SBSN yang dimenangkan sama dengan target emisi sebelumnya, dengan target indikatif Rp 8 triliun.

Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPNS02032021 (reopening), PBS027 (reopening), PBS026 (reopening), PBS025 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), nyaris 3 kali lipat, dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 20,79 triliun.

Penawaran yang terbesar dibukukan seri PBS025, senilai Rp 7,319 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 1,68 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 4,35 triliun.

Sebaliknya penawaran yang terkecil terjadi pada seri SPNS02032021 senilai Rp 1,99 triliun dengan bid to cover ratio 2,49 kali. Nilai yang dimenangkan sebesar Rp 800 miliar.

Sedangkan dari kupon yang terbesar ada pada seri PBS028 senilai Rp 5,293 triliun dengan bid to cover ratio 9,98 kali dan kupon yang terkecil ada pada seri SPNS02032021.

Hasil Lelang SBNFoto: Chandra/CNBC Indonesia
Hasil Lelang SBN

Pada lelang sebelumnya, penawaran yang masuk sebesar Rp 38,3 triliun, artinya jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan. Penurunan dari lelang mengindikasikan bahwa minat investor untuk berinvestasi di SBSN turun.

Selain itu, yield SBSN juga mengalami penurunan. Terbukti dari yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang hari ini turun 0,07 basis poin menjadi 5,51% dari lelang sebelumnya sebesar 5,58%.

Hasil Lelang SBNFoto: Chandra/CNBC Indonesia
Hasil Lelang SBN

Investor menilai ke depan, jumlah SBSN yang akan ditawarkan akan melimpah, sama seperti SUN. Karena jarak pelelangan yang cukup dekat, membuat investor kurang menarik berinvestasi di SBSN.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hindari Aset Berisiko, Obligasi RI Kembali Diburu Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular