Penguatan Rupiah Tambah Mood Beli Obligasi di Semua Tenor

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
05 October 2022 14:42
Obligasi Pemerintah
Foto: dok Ilustrasi Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali memberikan suntikan mood pada pasar obligasi. Mendorong investor melakukan pembelian hampir di seluruh tenor secara merata.

Pukul 14.30 WIB tingkat imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) benchmark tenor 5 tahun turun 3 basis poin (bp) dibandingkan pembukaan ke level 6.65%. SBN benchmark 10 tahun turun paling dalam sebesar 6 bp ke 7.18%, sementara SBN acuan 15 tahun hanya selip 1 bp ke 7.20%.

Pada waktu yang sama, SBN benchmark 20 tahun juga turun 4 bp ke 7.26% dan SBN tenor 30 tahun turun 5 bp ke 7.43%. Penurunan tingkat yield berarti menunjukkan kenaikan harga.

Hari ini Kementerian Keuangan kembali melakukan lelang surat berharga negara syariah (SBSN) atau sukuk sebagai tambahan atau green shoe option karena sepi peminat di lelang sukuk reguler pada Selasa (4/20/2022). Pada lelang Selasa jumlah penawaran yang masuk hanya Rp 7,05 triliun atau yang terendah sepanjang tahun ini.

Sejumlah trader obligasi bilang, selepas investor asing pergi volume pembelian obligasi relatif rendah, meskipun permintaan tetap saja ada.

Hari ini kurs rupiah berhasil melibas dolar AS hingga pada pertengahan perdagangan Rabu (05/10/2022), melanjutkan penguatannya sejak kemarin. Bahkan, Mata Uang Tanah Air menduduki juara pertama di Asia dengan penguatan terbesar terhadap dolar AS.

Mengacu pada data Refinitiv, rupiah menguat tajam pada pembukaan perdagangan sebanyak 0,62% ke Rp 15.150/US$. Penguatan Mata Uang Garuda dipicu oleh terkoreksinya indeks dolar AS di pasar spot. Indeks dolar AS telah terkoreksi 3,5% dalam 5 hari perdagangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mum/mum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPKH Blak-Blakan, Ternyata Dana Haji Ditaruh Di sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular