Uji Coba Vaksin Direstui, Saham AstraZeneca Cuan 25%

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 September 2020 18:43
Julie Janke, a medical technologist at Principle Health Systems and SynerGene Laboratory, helps sort samples for different tests Tuesday, April 28, 2020, in Houston. The company, which opened two new testing locations Tuesday, is now offering a new COVID-19 antibody test developed by Abbott Laboratories. (AP Photo/David J. Phillip)
Foto: Ilustrasi Vaksin Antibodi untuk Covid-19 (AP/David J. Phillip)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham AstraZeneca PLC, perusahaan farmasi asal Inggris yang tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange, naik sempat 1% menjadi 8.516 poundsterling/saham pada perdagangan Senin (14/9) setelah perseroan menerima izin dari otoritas untuk melanjutkan uji klinis kandidat vaksin Covid-19 di Inggris.

Dilansir Channel New Asia, dimulainya kembali uji coba vaksin adalah salah satu yang paling maju dalam pengembangan vaksin corona.

Kabar ini menjadi sentimen positif bagi pemerintah dan juga pelaku pasar pasar keuangan mengingat vaksin dari AstraZeneca menjadi 'taruhan' terbaik demi mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19 dalam beberapa bulan mendatang.

Perkembangan ini menjadi sentimen positif bagi pasar saham dunia, tak hanya bagi saham-saham emiten farmasi.

Uji coba tahap akhir dari vaksin itu ditangguhkan pada pekan lalu setelah seorang peserta uji coba mengalami sakit. Kondisi ini menimbulkan keraguan pada peluncuran awal vaksin tersebut dan membuat harga saham perusahaan yang tercatat di Bursa London itu ambruk.

Namun Badan kesehatan Inggris, Medicines Health Regulatory Authority, akhirnya menyatakan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 AstraZeneca aman dilanjutkan kembali setelah sempat terhenti karena masalah keamanan.

"Perusahaan akan terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia dan dipandu kapan uji klinis lain dapat dilanjutkan untuk menyediakan vaksin secara luas, adil dan tanpa keuntungan selama pandemi ini," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC International.

Vaksin virus corona potensial AstraZeneca, yang disebut AZD1222, adalah salah satu pelopor dalam perlombaan menuju vaksin yang aman dan efektif yang dapat mengurangi pandemi global.

Perusahaan meluncurkan uji coba tahap akhir pada akhir Agustus. Ini adalah salah satu dari setidaknya tiga kandidat vaksin, bersama dengan milik Pfizer dan Moderna, yang memasuki uji coba tahap akhir.

Data perdagangan mencatat, pada Jumat akhir pekan lalu (11/9/2020), saham AstraZeneca di Bursa NYSE (Wall Street) ditutup naik 1,24% di level US$ 53,73/saham.

Secara tahun berjalan atau year to date, saham berkode AZN ini naik 7,76% dan setahun terakhir naik 25,04% dengan kapitalisasi pasar US$ 141 miliar atau Rp 2.072 triliun (kurs Rp 14.700/US$).

Adapun di Inggris, Bursa London Stock Exchange, saham berkode AZN-GB ini diperdagangkan di level 8.373 pound/saham, atau turun 0.69%. Secara year to date, saham AZN sudah naik 10,08% dan setahun terakhir naik 21,98% dengan kapitalisasi pasar 141,8 miliar pound.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil, Vaksinnya Dipesan 4 Negara, Saham AstraZeneca Cuan 31%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular