Sentimen Pasar Pekan Depan

PSBB Jakarta A La Anies Ternyata Nggak Total-total Amat Nih..

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 September 2020 18:15
Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Gedung BI (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sentimen kedua adalah sejumlah bank sentral akan menggelar rapat penentuan suku bunga acuan di berbagai negara. Termasuk Bank Indonesia (BI) yang menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16-17 September.

Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 4%. Dari delapan institusi yang terlibat, seluruhnya 'meramal' suku bunga acuan tidak berubah.

Sepertinya MH Thamrin masih ingin melihat dampak pemangkasan BI 7 Day Reverse Repo Rate yang sejak awal tahun sudah turun 100 basis poin. Sejauh ini suku bunga kredit perbankan belum turun sejalan dengan pemotongan suku bunga acuan.

Sejak awal tahun ini, rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) bank komersial baru turun 62 bps. Masih ada ruang untuk turun lagi, karena belum searah dengan pemangkasan BI 7 Day Reverse Repo Rate.

Selain itu, BI juga sepertinya patut khawatir dengan perkembangan nilai tukar rupiah. Sejak awal kuartal III-2020, mata uang Tanah Air ambles 4,8% di hadapan greenback.

Jika suku bunga turun, maka imbalan investasi di aset-aset berbasis rupiah (terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) akan ikut berkurang. Pasar keuangan Indonesia jadi kurang menarik, sehingga arus modal seret dan rupiah bisa melemah lebih lanjut.

Berdasarkan UU No 3/2004, mandat BI adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, BI tentu akan mengerahkan segenap upaya untuk menjaga mandat tersebut, termasuk melalui kebijakan suku bunga.

Tidak cuma BI, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) pun akan menggelar rapat pekan depan. Bank sentral paling berpengaruh di planet bumi ini juga diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%.

"Kami berpandangan bahwa situasi akan lebih sulit, terutama ada beberapa area di perekonomian yang masih sangat terdampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) seperti pariwisata dan hiburan. Ekonomi masih membutuhkan suku bunga rendah, yang mendukung perbaikan aktivitas ekonomi, sampai beberapa waktu. Mungkin dalam hitungan tahun. Selama apa pun itu, kami akan tetap ada," papar Jerome 'Jay' Powell dalam wawancara dengan National Public Radio, sebagaimana dikutip dari Reuters, belum lama ini.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular