Investor Tunggu Dampak PSBB Jakarta, Rupiah Belum Bertenaga

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 September 2020 09:21
[DALAM] PSBB DKI JAKARTA
Gubernur DKI Jakarta Inies Baswedan (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Sepertinya pelaku pasar masih wait and see, menunggu kepastian dari dampak implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai hari ini.

Pada Senin (14/9/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.850 kala pembukaan pasar. Rupiah menguat tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Namun rupiah tidak bisa berlama-lama di zona hijau. Pada pukul 09:12 WIB, US$ 1 sudah dibanderol Rp 14.880 di mana rupiah melemah 0,13%.

Sepanjang minggu kemarin, rupiah melemah 0,81% di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.

Sepertinya tren depresiasi rupiah masih akan berlanjut hari ini. Pasalnya, pelaku pasar masih mencoba mencerna kebijakan PSBB di Jakarta.

Mulai hari ini, Gubernur Anies Rasyid Baswedan mulai memberlakukan PSBB yang agak diperketat. Misalnya, pegawai pemerintahan yang bekerja di kantor hanya boleh maksimal 25%, lebih sedikit dibandingkan masa PSBB Transisi yaitu 50%.

Kemudian sejumlah lokasi yang awalnya boleh dibuka dengan kapasitas maksimal 50% kini ditutup lagi. Misalnya tempat rekreasi dan taman.

Lalu dalam hal mobilitas warga, mobil pribadi hanya boleh mengangkut maksimal dua orang per baris, kecuali bila berdomisili di alamat yang sama. Berubah dibandingkan saat PSBB transisi yang pokoknya 50%.

Sedangkan kapasitas transportasi umum di darat dibatasi maksimal 50%, lebih sedikit dibandingkan sebelumnya yaitu 70%. Ojek online dibolehkan mengangkut penumpang dan barang dengan menjalankan protokol kesehatan.

Kemudian akan ada penegakan aturan yang lebih tegas. Misalnya, mereka yang kedapatan tidak menggunakan masker di ruang publik akan didenda Rp 250.000. Denda akan bersifat progresif, semakin tinggi jika semakin sering dilanggar.

coronaPresentasi Gubernur DKI Anies Baswedan

Namun tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, sejumlah tempat usaha masih boleh beroperasi. Pusat perbelanjaan dan pasar tradisional boleh buka, dengan kapasitas maksimal 50%. Akan tetapi, restoran lagi-lagi tidak boleh melayani makan-minum di tempat.

Lalu dalam hal ditemukan pasien positif, meskipun tanpa gejala, wajib melakukan karantina di luar rumah. Tidak ada lagi karantina mandiri di rumah, yang berisiko menciptakan klaster keluarga.

Helmi Arman, Ekonom Citi, menilai PSBB yang sekarang didesain untuk meminimalkan dampak terhadap aktivitas ekonomi. Perlambatan aktivitas ekonomi yang signifikan seperti yang terjadi pada Mei mungkin bisa dihindari, tetapi bukan berarti tidak ada tantangan.

"Secara umum, kondisinya masih volatil. Ini bisa menahan peningkatan belanja modal korporasi," ujar Helmi dalam risetnya.

Nah, sepertinya pelaku pasar masih menunggu kira-kira bagaimana dampak kebijakan ini terhadap aspek ekonomi. Apakah roda perekonomian masih bisa berputar, atau agak seret? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Sembari menunggu, sepertinya investor agak ragu untuk masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,53% pada pukul 09:14 WIB, tetapi investor asing membukukan jual bersih Rp 32,02 miliar. Minimnya sokongan arus modal membuat rupiah jadi kurang bertenaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular