
Investor Tunggu Dampak PSBB Jakarta, Rupiah Belum Bertenaga
![[DALAM] PSBB DKI JAKARTA](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/09/10/dalam-psbb-dki-jakarta_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Sepertinya pelaku pasar masih wait and see, menunggu kepastian dari dampak implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai hari ini.
Pada Senin (14/9/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.850 kala pembukaan pasar. Rupiah menguat tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Namun rupiah tidak bisa berlama-lama di zona hijau. Pada pukul 09:12 WIB, US$ 1 sudah dibanderol Rp 14.880 di mana rupiah melemah 0,13%.
Sepanjang minggu kemarin, rupiah melemah 0,81% di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.
Sepertinya tren depresiasi rupiah masih akan berlanjut hari ini. Pasalnya, pelaku pasar masih mencoba mencerna kebijakan PSBB di Jakarta.
Mulai hari ini, Gubernur Anies Rasyid Baswedan mulai memberlakukan PSBB yang agak diperketat. Misalnya, pegawai pemerintahan yang bekerja di kantor hanya boleh maksimal 25%, lebih sedikit dibandingkan masa PSBB Transisi yaitu 50%.
Kemudian sejumlah lokasi yang awalnya boleh dibuka dengan kapasitas maksimal 50% kini ditutup lagi. Misalnya tempat rekreasi dan taman.
Lalu dalam hal mobilitas warga, mobil pribadi hanya boleh mengangkut maksimal dua orang per baris, kecuali bila berdomisili di alamat yang sama. Berubah dibandingkan saat PSBB transisi yang pokoknya 50%.
Sedangkan kapasitas transportasi umum di darat dibatasi maksimal 50%, lebih sedikit dibandingkan sebelumnya yaitu 70%. Ojek online dibolehkan mengangkut penumpang dan barang dengan menjalankan protokol kesehatan.
