
Anies "Lockdown" Jakarta Lagi, Pantau 7 Kabar Pasar Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan pada perdagangan Rabu kemarin (9/9/2020) dengan pelemahan 1,80% ke posisi 5.149,37 poin.
Nilai transaksi harian bursa kemarin mencapai Rp 7,41 triliun dengan volume 10,95 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 728.064.
Kamis ini (10/9), potensi tekanan berpotensi berlanjut seiring dengan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengumumkan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin, 14 September 2020 sebagai rem darurat atas penanganan Covid-19 di Jakarta yang sudah kian mengkhawatirkan.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Kamis (10/9/2020):
1.BCA Kasih Bunga KPR 5,88% Fix 3 Tahun
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memberikan bunga special untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 5,88% fix selama 3 tahun. Ini bisa didapatkan tanpa minimum tenor atau jangka waktu cicilan.
Promo menarik ini bisa didapatkan nasabah melalui pameran KPR BCA Online Expo 2020 selama bulan September ini.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam opening KPR BCA Expo mengatakan, ini adalah expo pertama yang dilakukan secara online di tengah kondisi pandemi Covid-19 sehingga tidak menargetkan total transaksi yang akan didapatkan.
"Ini sesuatu yang baru kami terapkan jadi saya nggak tetapkan target supaya tidak ngawur kreditnya. Semua jenis kredit kalau dipaksakan dan dikejar hasilnya bagus tapi kualitasnya akan buruk," ujar Jahja melalui keterangan resmi, Rabu (9/9/2020).
2.Ekspansif, Emiten Milik Luhut Ganti Nama Jadi TBS Energi
PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA), emiten baru bara yang sahamnya juga dipegang oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan pergantian nama perusahaan dari Toba Bara Sejahtra menjadi TBS Energi Utama.
Direktur Utama Toba Bara Sejahtra Justarina Naiborhu dan Direktur Toba Bara Sejahtra Alvin F. Sunanda mengatakan tujuan penggantian nama ini dengan pertimbangan untuk lebih disesuaikan dengan perkembangan dan arah bisnis emiten menjadi perusahaan energi terintegrasi.
"Saat ini, TOBA tengah melakukan proses pengurusan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan nomor induk berusaha (NIB) pada institusi terkait sehubungan dengan perubahan nama emiten," tulis keduanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (9/9/2020).
3.Karyawan Tak Digaji 7 Bulan, Begini Beratnya Keuangan PT INTI
Serikat Pekerja PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)/PT INTI atau Sejati mendesak Kementerian BUMN melakukan restrukturisasi sebagai upaya penyelamatan dan penyehatan perseroan yang didirikan sejak 30 Desember 1974 ini.
Pasalnya, PT INTI menghadapi kesulitan keuangan sejak Juli 2019 dan berdampak pada ketidakmampuan perusahaan membayarkan gaji selama 7 bulan.
Sejati menyebutkan, kondisi keuangan INTI di tahun ini sangat berat. Tercatat, keseluruhan utang INTI saat ini sebesar Rp 1,32 triliun. Dari jumlah itu, utang non-produktif tercatat sebesar Rp 1,27 triliun dan sisanya Rp 44,68 miliar.
4.Rogoh Rp 452 M Caplok TIFA, Begini Rencana Besar KDB Korea
The Korea Development Bank (KDB), raksasa keuangan asal Korea Selatan (Korsel) resmi mencaplok 80,65% saham perusahaan pembiayaan PT Tifa Finance Tbk (TIFA) pada 8 September 2020 sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani dengan DSU Group (PT Dwi Satrya Utama) pada Desember 2020.
"Kedua belah pihak berhasil menyelesaikan prosedur setelah delapan bulan berkoordinasi meskipun COVID-19 menunda uji tuntas dan pembicaraan" tulis manajemen KDB, dilansir Business Korea, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (9/9/2020).
Disebutkan bahwa Tifa Finance didirikan pada 1989, dan menjadi perusahaan multifinance dengan spesialisasi di bidang pembiayaan sewa guna usaha (leasing).
5.Begini Skema Penyelamatan Jiwasraya via IFG Life, Bail-in!
Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana (BPUI) menjelaskan skema penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang saat ini kesulitan likuiditas pembayaran kewajiban kepada para nasabahnya.
Bahana yang kini memakai brand Indonesia Financial Group IIFG) akan mendirikan perusahaan asuransi jiwa baru yakni IFG Life, berubah dari nama yang digagas sebelumnya yakni Nusantara Life.
Direktur Utama BPUI Robertus Bilitea mengatakan pihaknya telah melakukan pembahasan dengan Jiwasraya dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dari pembahasan, ada tiga opsi penyelamatan Jiwasraya yakni pertama bail out, kedua restrukturisasi, transfer, dan bail in, dan opsi ketiga ialah likuidasi.
"Dari 3 opsi yang selama ini kami diskusikan dalam tim kami memutuskan opsi untuk menyelamatkan dan memberikan perlindungan para pemegang polis di Jiwasraya lewat restrukturisasi, transfer dan, bail in," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
6.Apa Kabar Rencana IPO Gojek Cs? Ini Update dari BEI
Sempat berhembus kabar ada rencana perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn seperti Gojek dan Tokopedia menghimpun pendanaan di pasar modal domestik.
Unicorn adalah sebutan untuk startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun (kurs Rp 14.700/US$).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, otoritas bursa secara aktif melaksanakan diskusi mengenai perkembangan pasar modal baik dengan unicorn maupun dengan perusahaan lainnya.
"Kegiatan sosialisasi go public [penawaran saham perdana atau initial public offering/IPO] dilakukan dengan menggunakan media daring, baik secara one-on-one bersama direksi dan pemilik perusahaan, maupun dengan konsep webinar," kata Nyoman, Rabu (9/9/2020).
7.BULL Siap Private Placement Rp 392 M, Siapa yang Bakal Masuk?
Emiten jasa penyedia kapal tanker, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak banyaknya 1,18 miliar unit saham.
Dalam pengumuman di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, jumlah tersebut setara dari 10% jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Guna memuluskan aksi korporasi ini, emiten bersandi BULL ini akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Oktober 2020.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Jatuh 4%, Asing Malah Borong Saham TOWR & BNLI
