Wow! Harga CPO Mendadak Loncat di Atas RM 2.700, Ada Apa?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 August 2020 11:27
FILE PHOTO: A worker collects palm oil fruit inside a palm oil factory in Sepang, outside Kuala Lumpur in this June 18, 2014 file photo.  REUTERS/Samsul Said
Foto: REUTERS/Samsul Said

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik cukup signifikan pada perdagangan hari ini Jumat (28/8/2020). Jika penguatan ini bertahan sampai akhir perdagangan maka pekan ini harga CPO akan ditutup dengan apresiasi.

Kini harga CPO kembali melesat ke atas RM 2.700/ton. Pada 10.44 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 2,31% ke RM 2.744/ton.

Penguatan harga CPO masih mengekor naiknya harga minyak nabati lain serta pelemahan mata uang ringgit Negeri Jiran terhadap dolar greenback.

Reuters melaporkan, harga untuk kontrak minyak kedelai di bursa komoditas Dalian naik 2,6%. Sementara untuk kontrak minyak sawit Januarinya naik lebih tinggi hingga 2,9%.

Pelemahan ringgit juga menjadi sentimen positif lain. Hari ini ringgit melemah 0,2% terhadap dolar AS. CPO ditransaksikan dalam mata uang Malaysia, sehingga pelemahan ringgit membuat harga CPO menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain sehingga diharapkan mampu mendongkrak minat beli.

Beralih ke dalam negeri, Indonesia akan tetap mempertahankan bea keluar (export tax) selama enam bulan berturut-turut untuk CPO di angka nol persen pada bulan September nanti, mengutip Reuters. 

Harga CPO acuan RI untuk ekspor dipatok di US$ 738,07 per ton untuk bulan September, lebih tinggi dari bulan Agustus yang berada di US$ 656,89 per ton. Namun harga tersebut masih berada di bawah batas harga yang dapat dikenakan bea keluar sebesar US$ 750. Indonesia juga menerapkan pungutan ekspor sebesar US$ 55 per tonnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ringgit Melemah, Minyak Nabati Lain Naik, Harga CPO Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular