Ngikutin Minyak Nabati Lainnya, Harga CPO Melesat 1% Lebih

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 August 2020 11:23
A worker unloads palm oil fruit bunches from a lorry inside a palm oil mill in Bahau, Negeri Sembilan, Malaysia January 30, 2019.  Picture taken January 30, 2019.  REUTERS/Lai Seng Sin
Foto: Kelapa sawit (REUTERS/Lai Seng Sin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melesat pada perdagangan hari ini, Kamis (27/8/2020). Harga CPO mengekor kenaikan harga minyak nabati lainnya.

Pada 10.47 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman November 2020 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange melesat 1,36% ke RM 2.681/ton. Harga CPO kini mendekati level psikologis RM 2.700/ton yang belum pernah disentuh lagi sejak sepekan terakhir.

Reuters melaporkan kontrak minyak kedelai untuk pengiriman Januari naik 1,8% di Dalian Commodity Exchange, sedangkan kontrak minyak sawit pengiriman Januari naik 0,9%. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai naik 0,2%.

Pergerakan harga minyak sawit juga turut dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

Faktor lain yang juga membuat harga CPO merangkak naik adalah perbaikan dari sisi data ekspor kendati masih terkontraksi tetapi penurunannya terpangkas. Jika pada periode 1-20 Agustus 2020 ekspor minyak nabati Negeri Jiran ambles 18% - 20%, kini penurunannya terpangkas.

Reuters melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-25 Agustus turun 14% - 16%. AmSpec Agri Malaysia melaporkan ekspor minyak nabati Malaysia turun 14,3% menjadi 1,22 juta ton dari periode yang sama sebelumnya sebesar 1,42 juta ton.

Sementara itu, berdasarkan data Intertek Testing Services (ITS) ekspor Negeri Jiran turun 16,2% pada periode yang sama menjadi 1,22 juta ton dari bulan sebelumnya 1,45 juta ton.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 Agustus turun menjadi 1.158.013 ton, turun 16,4% dari periode yang sama di bulan Juli, mengacu pada data surveyor kargo Societe Generale de Surveillance kemarin.

Penurunan ekspor minyak nabati hingga dobel digit ini dipicu oleh anjloknya ekspor CPO dan minyak olahannya ke berbagai pasar utama seperti Uni Eropa, China dan juga India.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO & Emas Kompak Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular