
Mohon Maaf, Masih Ada Potensi RI Masuk Jurang Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 diproyeksikan akan tumbuh negatif. Artinya, apabila suatu negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut di tahun yang sama itu artinya mengalami resesi ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh minus pada kuartal III-2020 masih diyakini oleh sejumlah tokoh masih akan terjadi. Kali ini, proyeksi terbaru datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Indonesia masih turun -5,32% [pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020], diharapkan kuartal III bisa membaik dengan prediksi -2%, 1% atau bahkan diharapkan bisa masuk positif," kata Airlangga saat menjadi pembicara saat peluncuran CAC Anti Korupsi Indonesia secara virtual, Selasa (11/8/2020).
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah, salah satunya dengan memperlebar defisit anggaran negara.
Sepanjang tahun 2020, total anggaran pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) mencapai Rp 2.700 triliun. Sampai Juni lalu, pemerintah sudah membelanjakan kurang lebih Rp 1.000 triliun.
Masih ada sisa kurang lebih Rp 1.700 triliun yang harus dibelanjakan pada kuartal III dan kuartal IV.
"Oleh karena itu, kita harus mendorong belanja pemerintah atau spending masyarakat diberi rasa nyaman dan aman agar spending [belanja] bisa berjalan," tuturnya.
Sebelumnya, pengusaha nasional Sandiaga Uno juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 berada pada rentang -2% hingga 1%.
Menurut dia, perekonomian Indonesia masih berpotensi tumbuh minus pada kuartal III mendatang.
"Mudah-mudahan kalau negatif juga gak terlalu dalam banget," ujar Sandiaga seperti dilihat di laman https://20.detik.com, Minggu (9/8/2020).
"Ya misalnya kalau saya bisa menebak ya angkanya... mungkin kalau saya bisa lihat antara minus -2% sampai plus 1% lah," lanjut politikus Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut.
Kendati demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis, sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai dilonggarkan, perekonomian Indonesia akan mulai bangkit pada kuartal III tahun ini.
"Tapi kita tidak boleh menyerah, kita harus berupaya agar di kuartal III kita bangkit, kita bisa rebound sehingga tidak jatuh ke jurang resesi," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kunci dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang digelar di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Jokowi meyakini, Indonesia dengan jumlah penduduk 260 juta orang, bisa membawa meningkatkan konsumsi domestik, yang akan akan berhasil mengeluarkan Indonesia dari jurang resesi.
"Jumlah penduduk 260 juta adalah kekuatan besar. Jumlah usia produktif kekuatan produktif negara kita, kita lihat apa saja yang menjadi kekuatan kita," ujar Jokowi.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI: Kontraksi Dalam Terjadi, PDB Kuartal II-2020 Minus 4%
