Harga CPO Naik Tipis Hari Ini, Ternyata Ini Lho Penyebabnya

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 August 2020 12:18
A worker unloads palm oil fruit bunches from a lorry inside a palm oil mill in Bahau, Negeri Sembilan, Malaysia January 30, 2019.  Picture taken January 30, 2019.  REUTERS/Lai Seng Sin
Foto: Kelapa sawit (REUTERS/Lai Seng Sin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masuk bulan Agustus, harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami fluktuasi tetapi masih berada di atas RM 2.700/ton. Usai terkoreksi Rabu kemarin, harga CPO hari ini Kamis (6/7/2020) mencatatkan penguatan tipis.

Pada 11.00 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 0,4% ke RM 2.728/ton. Kemarin harga CPO ditutup di RM 2.717/ton.

Harga CPO saat ini merupakan harga tertinggi sejak 11 Februari 2020. Harga CPO menyentuh level terendahnya pada 6 Mei 2020 ketika per tonnya dibanderol di bawah RM 2.000.

Namun seiring dengan relaksasi lockdown yang terjadi di banyak negara terutama negara importirnya, harga CPO berangsur naik akibat membaiknya permintaan terutama dari India, Uni Eropa dan China. 

Sejak 7 Mei 2020, harga CPO mengalami tren kenaikan hingga hari ini. Pada periode 7 Mei - 5 Agustus 2020 harga CPO telah mengalami kenaikan sebesar 39,62%. 

Hari ini penguatan harga CPO lebih dikarenakan adanya ekspektasi pada penurunan stok minyak sawit bulan Juli. Stok akhir Juli diramal turun 11,94% dibanding akhir Juni akibat kenaikan ekspor dan penurunan produksi akibat penurunan tenaga kerja.

Perusahaan surveyor kargo Societe General de Surveilance melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia pada bulan Juli naik 10,7% dibandingkan dengan bulan Juni. Namun pada periode lima hari pertama bulan ini, ekspor turun 20% dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu. 

Sentimen tersebut yang membuat kenaikan harga CPO tak bisa banyak-banyak hari ini. Selain itu ada beberapa faktor lain yang menahan penguatan lebih lanjut harga CPO. 

Pertama adalah penguatan ringgit terhadap dolar AS. Ringgit Negeri Jiran yang menguat membuat harga CPO menjadi lebih mahal bagi para pemegang dolar AS. Di sisi lain harga minyak nabati substitusinya juga cenderung melemah. 

Untuk kontrak minyak kedelai yang paling aktif diperdagangkan di Dalian terkoreksi 0,76%, sementara untuk kontrak minyak sawitnya juga 0,54%. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merana karena Corona, Harga CPO Jatuh 5,59% Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular