
Ssst..Ada 'Kode Senayan' di Skandal Jiwasraya, Apa Maksudnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi yang dihadirkan dalam sidang Tindak Pidana Korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hari ini, Rabu (5/8/2020).
Salah satu saksi yang dicecar Jaksa Penuntut Umum adalah Dwinanto Amboro, Direktur Utama PT Treasure Fund Investama Indonesia (TFI).
Diketahui, Treasure Fund menjadi salah satu dari 13 perusahaan manajer investasi (MI) yang terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka dalam pengelolaan dana investasi Jiwasraya. Penetapan tersangka ini ditetapkan oleh Kejaksaan Agung pada 26 Juli silam.
Ada aliran dana dari Jiwasraya kepada TFI Indonesia senilai Rp 1,21 triliun dengan perincian, Rp 481,5 miliar masuk ke reksa dana Treasure Super Maxxi, Syariah Saham Rp 239,9 miliar dan Treasure Saham Mantap Rp 495 miliar.
Dalam persidangan ini, Jaksa mengungkap adanya istilah 'kode Senayan' yang ternyata mengacu pada nama salah satu terdakwa, Joko Hartono Tirto, Direktur PT Maxima Integra yang juga anak buah dari terdakwa Heru Hidayat.
"Ada istilah 'kode Senayan', maksudnya apa itu saudara?" tanya Jaksa Penuntut Umum.
"Itu Pak Joko Hartono Tirto, [kode] untuk subscribed [beli] dan redeem [tarik dana]," jawab Dwinanto.
"Redeem kode Sanayan pasti dari Joko Hartono?" kata Jaksa memastikan
"Iya".
Dia menyatakan, melalui Joko Hartono, ada beberapa saham-saham ditawarkan untuk dibeli TFI Indonesia dan komposisinya cukup besar adalah saham milik emiten Heru Hidayat, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), senilai Rp 142 miliar dan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) senilai Rp 79 miliar.
Selain kedua saham tersebut, saham-saham lainnya yang juga ditawarkan Joko Hartono adalah PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).
Selain TFI, ada juga 12 perusahaan MI yang menerima aliran dana dari JIwasraya. Ke-12 MI tersebut antara lain PT Dhanawibawa Manajemen Investasi atau Pan Arkadia Capital, PT OSO Manajemen Investasi, PT Pinnacle Persada Investasi, PT Millenium Danatama, PT Prospera Aset Manajemen, PT MNC Aset Manajemen.
Selanjutnya, PT Maybank Asset Management, PT GAP Capital, PT Jasa Capital Aset Manajemen, PT Pool Advista Asset Management, PT Corfina Capital dan PT Sinarmas Asset Manajemen.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Restrukturisasi Polis Nasabah Jiwasraya Bulan Depan
