Roundup

PPATK Telusuri Jouska, Emiten Heru Hidayat Bakal Didepak BEI

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 August 2020 09:23
Jouska. (Dok: Jouska)
Foto: Jouska. (Dok: Jouska)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik berhasil keluar dari tekanan kendati dihadapkan berbagai sentimen negatif mengenai kinerja emiten sepanjang kuartal kedua yang mengecewakan dan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang turun cukup dalam akibat kebijakan pembatasan sosial.

Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,37% ke posisi 5.075 atau naik 69 poin dengan nilai transaksi Rp 8,51 triliun dengan volume 9,02 miliar unit saham yang diperdagangkan.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Rabu (5/8/2020):

1.Erick Thohir: Bio Farma Siap Produksi 250 Juta Vaksin Covid

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir memastikan PT Bio Farma (Persero) bisa memproduksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas 250 juta dosis per tahun secara bertahap.

"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun," kata Erick dalam siaran persnya, Selasa (4/8/2020).

Kepastian ini diberikan setelah dirinya melakukan peninjauan laboratorium dan fasilitas produksi vaksin Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Kunjungan ini sekaligus untuk memastikan kesiapan uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac, perusahaan bioteknologi asal China.

2.Gelar Private Placement, Bukopin Incar CAR 17%

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyatakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang telah dilakukan telah mengerek capital adequacy ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal.

Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A Purwantono mengatakan, dengan dilakukannya PUT V ini, posisi capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin naik menjadi 14%. Angka ini akan diproyeksikan bisa meningkat lagi seiring dengan realisasi dari private placement yang akan dilakukan oleh Kookmin.

"Kisaran CAR di angka 16-17 % tersebut ekuivalen dengan kepemilikan Kookmin di kisaran 67%," ujarnya Selasa (4/8/2020).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya mengeluarkan pernyataan efektif terkait persentase KB Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin. Melalui Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan bernomor KEP - 98/D.03/2020 Tentang Pembelian Saham PT Bank Bukopin Tbk Oleh Kookmin Bank Co, Ltd. Menjadi Sebesar 33,9%.

3.Jreeng! PPATK Turun Tangan, Telusuri Money Laundering Jouska?

Bos perusahaan konsultan investasi dan penasihat keuangan PT Jouska Financial Indonesia atau Jouska terancam hukuman pidana 5 tahun dan denda Rp 5 miliar apabila terbukti melakukan pelanggaran UU Pasar Modal. Tapi tunggu dulu! Ada lagi nih! Dugaan pencucian uang?

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terjun langsung terkait kasus yang tengah menimpa Jouska ini.

"Otomatis itu, kita concern dengan kasus-kasus yang bisa mengganggu integritas sistem keuangan seperti itu," kata Kepala PPATK Dian Ediana Rae saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (4/8/2020).

"Analisis dan pemeriksaan kita masih sedang mendalami hal itu. Kita masih membutuhkan waktu sebelum kita simpulkan penemuan kita," tegas Dian lagi.

Dian menerangkan, PPATK akan melakukan penyelidikan dengan skema 'Follow The Money'. Hal ini dilakukan untuk mencari lebih jauh ke mana uang nasabah ditempatkan.

4.Lewat Crossing, Keluarga Riady Borong 1 Miliar Saham LPKR

Pemegang saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKT) yakni PT Inti Anugerah Pratama yang dimiliki oleh keluarga Riady, menambah porsi kepemilikan saham di perusahaan properti Grup Lippo ini.

Berdasarkan data Laporan Perubahan Kepemilikan Saham yang disampaikan PT Sharestar Indonesia, disebutkan per 30 Juli 2020, terjadi perubahan porsi kepemilikan saham LPKR.

Inti Anugerah Pratama melakukan pembelian saham total sebanyak 1 miliar saham sehingga porsi perusahaan di LPKR menjadi 26,15% atau sebanyak 18.557.156.727 saham, dari sebelumnya 24,76% atau sebanyak 17.557.156.727 saham.

5.Terseret Kasus Jiwasraya, Saham TRAM Bakal Didepak Bursa

Bertambah lagi satu perusahaan yang berpotensi didepak paksa atau force delisting dari papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini giliran PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yang sahamnya sudah dihentikan sejak 23 Januari 2020 terkait dengan pemeriksaan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Dalam Pengumuman Potensi Delisting yang disampaikan pada Selasa (4/8/2020), BEI menegaskan saham TRAM telah disuspensi selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 23 Januari 2022.

Sebagaimana Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di BEI, Bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila:

1. Mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai. Ini sesuai dengan Ketentuan III.3.1.1.

2. Saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Ini sesuai dengan Ketentuan III.3.1.2.

6.Banyak Gerai Tutup, MAPI Catat Rugi Semester I Rp 408 M

Emiten ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatatkan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 407,93 miliar pada semester pertama 2020, berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya laba Rp 499 miliar.

Kerugian bersih ini disebabkan dampak dari penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan dan menurunnya permintaan pelanggan diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Walhasil, pendapatan bersih perseroan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari sebelumnya Rp 10,01 triliun menjadi Rp 6,79 triliun.

7.Semester I: Kimia Farma Laba Rp 49 M, Indofarma Tekor Rp 5 M

Dua anak usaha Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero), yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) merilis laporan keuangan per semester I-2020. Kinerja dua perusahaan farmasi pelat merah ini berbanding terbalik pada 6 bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan, laba KAEF tercatat naik 1,74% menjadi Rp 48,58 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 47,75 miliar.

Kenaikan pendapatan ini seiring dengan penjualan neto yang naik 3,8% menjadi Rp 4,69 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,52 tiliun. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,89 triliun dari sebelumnya Rp 2,86 triliun.

Sementara itu, INAF masih menderita rugi bersih Rp 4,66 miliar, meskipun sudah berkurang 81% dari periode yang sama tahun lalu yang juga rugi bersih Rp 24,36 miliar. Pendapatan bersih INAF naik 21% menjadi Rp 447,30 miliar, dari sebelumnya Rp 368,81 miliar.

8.Dear Nasabah, Kresna Life Cicil Bayar Polis Mulai Agustus

Manajemen PT Asuransi Jiwa Kresna (AJK) atau Kresna Life menyatakan akan mulai menyelesaikan polis yang sebelumnya sempat tertunda untuk pemegang polis Asuransi Jiwa Kresna Link Investa (K-Lita) dan Asuransi Jiwa Protecto Investa Kresna (PIK).

Dalam surat yang disampaikan manajemen AJK kepada nasabah pada Senin, 3 Agustus 2020, pembayaran polis ini akan dilakukan secara bertahap dengan penyelesaian pertama per polis sebesar Rp 50 juta. Penyelesaian untuk premi terendah, atau di rentang Rp 50 juta - 100 juta, akan selesai dalam 8 bulan dan premi di atas Rp 1 miliar akan selesai selama 60 bulan.

"Rencana penyelesaian ini dibuat sebagai bentuk komitmen dan itikad baik dari AJK dalam rangka penyelesaian atas seluruh polis PIK dan K-LITA di tengah-tengah terjadinya krisis multidimensional yang mengakibatkan terganggunya kondisi perekonomian di Indonesia," demikian penjelasan manajemen Kresna yang diperolah CNBC Indonesia, Senin (3/8/2020).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Jouska, Satgas Investasi Telusuri Mahesa & Amarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular