
Sentimen Mixed, Bursa Eropa Bergerak Variatif di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada pembukaan Senin (27/7/2020), di tengah kenaikan tegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China sementara kinerja keuangan emiten Eropa per kuartal I-2020 masih positif.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, melemah 0,2% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor perjalanan jadi pemimpin koreksi dengan turun 1,8% dan memimpin indeks saham sektoral lainnya kecuali indeks saham sektor dasar yang naik 0,8%.
Setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 bertambah menjadi 1,2 poin (-0,33%) ke 366,09. Indeks FTSE Inggris turun 14,47 poin (-0,24%) ke 6.109,35, indeks DAX Jerman naik 31,68 poin (+0,25%) ke 12.869,74 sedangkan CAC Prancis tertekan 14,84 poin (-0,3%) ke 4.941,59.
Bursa Eropa bergerak mengikuti arah perjalanan bursa Asia, yang mayoritas masih menguat setelah data menunjukkan bahwa laba bersih industri China meroket pada Juni karena ekonomi kian membalik dan tak menghadapi penghentian aktivitas (shutdown).
Namun, keprihatinan masih menyeruak setelah muncul pertikaian diplomatis antara AS dan China, menyusul penutupan konsulat AS di Chengdu sebagai balasan Beijing atas penutupan kantor konsulatnya di Houston.
Tensi antara kedua negara kian memperparah kondisi sebelumnya, di mana AS menuding China sebagai biang pandemi Corona, dan mempersoalkan kebijakannya yang dinilai anti-demokrasi di Hong Kong. Akibatnya, harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di awal perdagangan Senin ke level US$ 1.943,93 per troy ons.
Di Eropa, Spanyol menghentikan semua tujuan paket wisata dari Inggris hingga 9 Agustus, setelah Negeri Raja Arthur itu memberlakukan kembali karantina wilayah (lockdown) selama dua pekan terhadap negara Mediterania.
Dari Washington, kabar positif muncul setelah Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows menegaskan bahwa pemerintah Trump dan anggota Senat dari partae Republik telah menyepakati "kesepakatan prinsip" mengenai paket stimulus baru yang bernilai US$ 1 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Tren Asia, Bursa Eropa Menguat di Pembukaan