Bursa Eropa Naik di Sesi Awal, Abaikan Isu China & Rusuh AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 June 2020 16:33
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak menguat di sesi awal perdagangan Selasa (2/6/2020), tak mengindahkan kenaikan tensi atau ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China maupun kerusuhan di Negeri Sam.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, naik 1,25% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor otomotif naik 5% menjadi pemimpin reli, sementara semua indeks sektoral lainnya mengekor.

Selang 1 jam kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 5,05 poin (+1,43%) ke 359,25. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 53,27 poin (+0,86%) ke 6.219,69, indeks DAX Jerman naik 391,81 poin (+3,38%) ke 11.978,66 dan CAC Prancis tumbuh 90,27 poin (+1,9%) ke 4.853,05.

Momentum positif tersebut terjadi di tengah kenaikan tensi sosial dan AS setelah Presiden AS Donald Trump mengancam penempatan tentara untuk merepresi gerakan protes diskriminasi polisi menyusul pembunuhan George Floyd.

"Jika negara bagian atau kota menolak bertindak cukup untuk membela nyawa dan properti warganya, maka aku akan mengirim militer AS dan segera mengatasi persoalan untuk mereka," tutur Trump pada Senin.

Saat ini, petugas keamanan di berbagai negara bagian AS menggunakan gas air mata dan polisi pengendali massa untuk mencegah pendemo menyerbu Gedung Putih. Protes ini memuncak di tengah minimnya pencegahan pembunuhan semena-mena polisi atas warga kulit hitam AS.

Di tengah situasi sulit tersebut, sebanyak 1,7 juta orang AS terkonfirmasi mengidap virus corona (strain terbaru) dan sebanyak 104.000 jiwa melayang akibat Covid-19.

Bursa saham di Asia kebanyakan menguat pada perdagangan Selasa setelah tensi antara AS dan China terus memanas. China sebagaimana diberitakan Reuters, telah memerintahkan perusahaan pelat merah untuk menunda pembelian kedelai dan daging babi asal AS.

Pelaku pasar juga mengantisipasi rilis kinerja keuangan Rosneft dan data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) final sektor manufaktur Eropa per Mei.

Saham Lufthansa telah meroket lebih dari 6,5% di sesi awal pembukaan, setelah perseroan mengumumkan persetujuan untuk mengikuti permintaan pemerintah Jerman terkait dana talangan (bailout). Saham Daimler melesat 8%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Bursa Eropa Dibuka Menguat Sambut Exit Strategy COVID-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular