Efek Covid-19

Lebih Pilih Investasi daripada Liburan, Investor Ritel Naik

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 July 2020 16:48
Kondisi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018). IHSG hari ini bergerak negatif karena respon sentimen anjloknya bursa saham Amerika hingga 4,15%. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah investor ritel di pasar saham mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama periode semester pertama tahun ini. Saat pandemi, justru terjadi banyak penambahan Single Investor Identification (SID) baru.

Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Dannif Danusaputro menuturkan, kendati pasar saham masih berfluktuasi, penambahan investor ritel malah naik signifikan saat diberlakukannya kebijakan untuk bekerja dari rumah. Pandemi, katanya mendorong masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik dan mengalokasikan dananya untuk investasi guna mengantisipasi kebutuhan dana darurat di masa depan.

"Dengan WFH ini banyak investor baru yang masuk ke market dan konsentrasinya di saham yang memiliki fundamen baik, sehingga memberikan kesempatan kepada investor ritel melakukan invesasi berdasarkan fundamental yang benar," kata Dannif, dalam paparan kinerja semester pertama di kantor Mandiri Sekuritas, Kamis (23/7/2020).

Selama enam bulan pertama tahun 2020, Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan sebanyak lebih dari 26.000 nasabah baru untuk segmen ritel menjadi total 145 ribu nasabah, jumlah yang meningkat 35% secara tahunan. Hingga penghujung tahun, Mansek menargetkan penambahan investor baru secara akumulasi menjadi 150 ribu nasabah.

"Target kita sampai dengan akhir tahun 150 ribu nasabah dan sampai saat ini yang kita push bagaimana tetap memperbaiki digital sistem lebih friendly user," kata Theodora Manik, Retail and Treasury Directorate Mandiri Sekuritas pada kesempatan sama.

Secara terpisah, tren peningkatan investor di pasar saham juga sudah terlihat sepanjang kuartal kedua tahun ini. Menurut Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, SID mengalami kenaikan 84% pada Juni 2020. Demikian juga halnya dengan nilai transaksi harian yang meningkat 25% secara tahunan.

Hal ini, kata Laksono, tak lain disebabkan peralihan dana yang saat pandemi dialihkan ke investasi, terlebih jika dilihat secara valuasi sudah cukup menarik. "Ada peningkatan disposible income dari masyarakat karena tidak ada pengeluaran untuk berlibur, jadi mulai masuk ke pasar," tutur Laksono, Jumat (26/6/2020).


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Ritel: Penguasa & Shock Breaker Bursa RI Saat Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular