
Obligasi RI Menguat, Ternyata Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia hari ini, Rabu (15/7/2020) mengalami penguatan terdorong oleh laporan yang menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Juni 2020 membukukan surplus.
Pada Juni 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 1,27 miliar. Angka ini didapat dari nilai ekspor US$ 12,03 miliar dan impor US$ 10,76 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Juni 2020 surplus US$ 1,1 miliar.
Sebulan sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus US$ 2,09 miliar. Ini menjadi yang tertinggi sejak Februari.
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun dan FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 8,20 basis poin (bps) menjadi 6,326%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Perbandingan Yield SBN RI 15 Juli 2020
Yield Obligasi Negara Acuan 15 Juli'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 14 Juli'20 (%) | Yield 15 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 15 Juli'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.408 | 6.326 | -8.20 | 6.2940 |
FR0082 | 10 tahun | 7.089 | 7.082 | -0.70 | 7.0329 |
FR0080 | 15 tahun | 7.597 | 7.57 | -2.70 | 7.5073 |
FR0083 | 20 tahun | 7.609 | 7.597 | -1.20 | 7.5437 |
Sumber: Refinitiv
Selain itu, sentimen positif juga datang setelah Moderna mengatakan vaksin coronavirusnya menghasilkan antibodi pada semua pasien dalam percobaan awal, meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Vaksin potensial Biotech Moderna untuk mencegah Covid-19 menghasilkan respons kekebalan "kuat", atau menetralkan antibodi, pada semua 45 pasien dalam uji coba tahap awal pada manusia, menurut data yang baru dirilis yang diterbitkan pada Selasa malam di New England Journal of Medicine.
Pengembangan vaksin corona memang dikebut. Menurut perkiraan yang optimistis, vaksin dapat dikembangkan dalam waktu 12-18 bulan. Itu artinya jika tak ada halangan berarti maka vaksin bisa mulai tersedia paling cepat awal tahun depan.
Moderna sendiri mentargetkan produksi 1 miliar dosis mRNA-1273 awal tahun depan.
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini juga tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) mengalami penguatan. Indeks tersebut naik 0,42 poin atau 0,15% menjadi 281,63 dari posisi kemarin 281,21.
Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Rabu ini (15/7/2020), Rupiah melemah 1,39% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.575/US$ di pasar spot.
Hal ini mencerminkan bahwa surplus neraca dagang Tanah Air serta vaksin virus corona Moderna yang efektif membuat antibodi terhadap pasien terpapar Covid-19, membuat investor optimis bahwa ekonomi akan mulai berputar kembali, sehingga investor mulai memberanikan diri untuk masuk pasar keuangan terutama di aset pendapatan (fixed income) ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T