
Investor Cari Aman, Harga Obligasi RI Langsung Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia hari ini, Kamis (9/7/2020) bergerak naik alias menguat terdorong oleh kecenderungan penghindaran aset berisiko (risk appetite) oleh investor akibat lonjakan kasus virus corona yang meningkatkan kekhawatiran.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hari ini ditutup di zona merah dengan penurunan sebesar 23,4 poin atau 0,46% ke level 5.052,79.
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, sementara FR0083 bertenor 20 tahun justru melemah.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 6,60 basis poin (bps) menjadi 7,129%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Perbandingan Yield SBN RI 9 Juli 2020
Yield Obligasi Negara Acuan 9 Juli'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 8 Juli'20 (%) | Yield 9 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 9 Juli'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.5 | 6.438 | -6.20 | 6.3729 |
FR0082 | 10 tahun | 7.195 | 7.129 | -6.60 | 7.0537 |
FR0080 | 15 tahun | 7.647 | 7.594 | -5.30 | 7.5442 |
FR0083 | 20 tahun | 7.658 | 7.663 | 0.50 | 7.5646 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 0,51 poin atau 0,18% menjadi 280,53 dari posisi kemarin 280,02.
Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada hari Kamis ini (9/7/2020), rupiah menguat 0,17% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.323/US$ di pasar spot.
Ketika ketidakpastian ekonomi terjadi akibat pandemi virus corona yang dapat berujung ke jurang resesi, maka investor cenderung menghindari aset berisiko untuk sementara waktu dan memilih aset yang minim risiko seperti aset pendapatan tetap (fixed income) ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T