Bahaya! Peringkat Perusahaan RI Dipangkas, Bakal Resesi?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 July 2020 06:35
IHSG Bursa Efek Indonesia.
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Moody's memperkirakan pada tahun ini pertumbuhan kredit perbankan masih akan melambat kendati pemerintah telah menjalankan tatanan kenormalan baru,

Moodys menyebut, perbankan di Indonesia akan menghahapi sejumlah tantangan akibat pandemi virus Corona tipe baru. Tantangan tersebut, antara lain potensi melemahnya pertumbuhan kredit di tahun ini yang diproyeksikan tidak akan mencapai pertumbuhan yang sangat signifikan seperti di tahun sebelumnya yang mencapai dua digit.

"Pertumbuhan kredit akan tumbuh melambat di tahun ini, bahkan bisa sangat lemah karena bank akan sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit baru," Tengfu Li, Analyst Moody's Investors Service, dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia, Jumat (19/6/2020).

Pasalnya, pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh sektor bisnis terganggu dan bank harus merestrukturisasai kredit dalam jumlah yang besar. Ini berpotensi mendorong kenaikan rasio kredit bermasalah perbankan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru restrukturisasi kredit bagi nasabah perbankan dalam rangka relaksasi akibat dampak pandemi Covid-19 yang menghantam ekonomi nasional.

Berdasarkan data terbaru OJK per 29 Juni 2020, dari total 100 bank yang sudah mengimplementasikan program restrukturisasi ini, nilai restrukturisasi sudah mencapai Rp 740,79 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 6,56 juta debitur.

Dari jumlah itu, sebagian besar nasabah yang melakukan restrukturisasi adalah nasabah dari perusahaan berskala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebanyak 5,29 juta dengan nilai Rp 317,29 triliun.

(hps/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular