Bahaya! Peringkat Perusahaan RI Dipangkas, Bakal Resesi?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 July 2020 06:35
fitch ratings
Foto: Reuters/Reinhard Krause

Selain Moody's, perusahaan pemeringkat utang international Fitch Rating juga menurunkan peringkat untang perusahaan Indonesia. Fitch Ratings memangkas peringkat surat utang jangka panjang emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dari sebelumnya A-(idn) menjadi BBB+(idn).

Fitch juga memangkas peringkat program utang senior perseroan menjadi BBB(idn) dari sebelumnya A-(idn).

"Penurunan peringkat merefleksikan pelemahan profil finansial WSKT terutama pada leverage yang tinggi dan interest coverage yang lemah sebagai dampak dari pelemahan profitabilitas karena menurunnya pencapaian nilai kontrak baru dan siklus modal kerja yang lebih panjang," tulis Fitch Ratings, dalam keterangannya, dikutip Rabu (3/6/2020).

Fitch menjelaskan, outlook negatif ini merefleksikan likuiditas WSKT dapat terus di bawah tekanan apabila dampak ekonomi dari kebijakan untuk membatasi penyebaran coronavirus diperpanjang.

"Pelemahan ekonomi yang berkepanjangan dapat berakibat ke penundaan tender dan perlambatan pembayaran dari pelanggan karena gangguan ada konstruksinya, terutama karena sebagian besar dari proyek Waskita berbasis turnkey," jelas Fitch Ratings.

Waskita akan menerima sebagian besar sisa pembayaran turnkey di semester-II 2020 dari proyek-proyek seperti LRT Palembang dan jalan tol Cinere Serpong.

Fitch memperkirakan leverage WSKT, diukur dengan net debt/EBITDA, akan di atas 13x dalam jangka menengah, sedangkan interest coverage (EBITDA/Interest Expense Paid) akan tetap di bawah 1x di 2020-2021.

Tak hanya itu, Waskita Karya juga menghadapi melambatnya pertumbuhan order book karena tender akan terbatas selama pandemi.

Pada saat bersamaan, Fitch Ratings Indonesia memangkas peringkat PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi AA+ dari sebelumnya AAA(idn) dan mengafirmasi peringkat nasional jangka pendek BNLI F1+(idn).

Penurunan peringkat ini menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia usai bank dengan kode saham BNLI ini diakuisisi 89,1% sahamnya oleh Bangkok Bank Public Company Limited.

Adapun, peringkat nasional F1 mengindikasikan kapasitas membayar komitmen keuangan secara tepat waktu paling kuat relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.

Lalu Fitch Ratings menurunkan peringkat viabilitas rating (VR) atau kelangsungan hidup PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dari sebelumnya BB+ menjadi BB. Sedangkan, untuk peringkat nasional, Fitch mengafirmasi peringkat Bank Danamon dengan prospek (outlook) stabil.

Fitch menjelaskan, penurunan peringkat VR ini disebabkan pandemi Covid-19 yang menyebabkan Bank Danamon harus menghadapi ketatnya likuiditas akibat banyak nasabah yang mengajukan relaksasi kredit, sehingga berdampak pada tertekannya profitabilitas dan menurunnya kualitas aset.

Kemampuan debitur dalam membayar kredit yang melemah ini juga berpotensi meningkatnya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perseroan.

"Kualitas aset dan profitabilitas bank akan berada di bawah tekanan yang signifikan imbas pandemi virus corona, tetapi permodalan Bank Danamon masih di atas rata-rata bank pesaing," tulis Fitch Ratings, dalam siaran pers, Senin (15/6/2020).

Namun demikian, Fitch menilai, dari sisi likuiditas, Bank Danamon masih akan mendapat sokongan dari perusahaan induk, Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. "Ini untuk memastikan bahwa risiko ini tetap dapat dikelola oleh bank," urai Fitch.

(hps/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular