
Data Jerman Tak Memuaskan, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terkoreksi pada pembukaan Selasa (7/7/2020) menyusul kekhawatiran pemulihan ekonomi bakal terganggu oleh kenaikan kasus corona terlebih di tengah lemahnya data ekonomi Jerman.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, tertekan 0,6% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor perbankan anjlok 1,2% menjadi pemimpin koreksi, diikuti indeks sektoral saham lainnya.
Namun setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 bertambah menjadi 3,49 poin (-0,94%) ke 367,72. Indeks FTSE Inggris turun 68,7 poin (-1,09%) ke 6.217,24, indeks DAX Jerman melemah 153,46 poin (-1,21%) ke 12.579,99 dan CAC Prancis tumbuh 56,72 poin (-1,12%) ke 5.024,79.
Bursa Eropa cenderung lebih pesimistis ketimbang bursa Asia hari ini yang bergerak variatif dengan koreksi di bursa Korea Selatan dan Jepang sementara bursa utama China menguat.
Data produksi industri German pada Selasa terkonfirmasi menguat 7,8% pada Mei, atau lebih rendah dari ekspektasi analis dalam poling Reuters yang mengekspektasikan angka 10% pasca-kontraksi April sebesar -17,5%.
Miami menjadi titik pusat kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) yang menghambat rencana pembukaan kembali perekonomian di negara bagian tersebut, menyusul kenaikan kasus di tingkat nasional. Saat ini ada lebih dari 3 juta kasus Corona yang terkonfirmasi di AS dan memicu kematian lebih dari 140.000 orang, mengutip data Worldometers.
Di sisi lain, peringatan mengenai potensi penyebaran lewat udara (airborne) sebagaimana diserukan lebih dari 200 ilmuwan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memicu kekhawatiran bahwa pandemi ini bakal berlangsung lebih lama.
Namun, investor juga memperhatikan kabar positif mengenai terapi dan vaksin corona, setelah pabrikan farmasi AS Regeneron Pharmaceuticals dan Sinovac Biotech China meris uji-coba tahap akhir atas vaksin potensial yang mereka kembangkan.
Dari Inggris, pemerintah dikabarkan akan mengumumkan rencana tahap lanjutan pemulihan ekonomi akibat pandemi sedangkan Italia akan merilis data penjualan ritel per Mei.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Melesat di Sesi Awal Sambut Kebijakan The Fed