Jerman Lockdown 2 Distrik, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 June 2020 14:34
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa tertekan di sesi awal perdagangan Senin (22/6/2020), menyusul kenaikan angka pengidap virus corona (strain terbaru) di Amerika Serikat (AS) dan Jerman.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, turun 0,62% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor minyak dan gas (migas) terkoreksi 1,8% menjadi pemimpin penurunan, diikuti semua indeks sektoral lainnya yang juga melemah.

Selang setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 menipis menjadi 1,37 poin (-0,37%) ke 366,03. Di sisi lain indeks FTSE Inggris turun 35,69 poin (-0,56%) ke 6.284,43, indeks DAX Jerman drop 43,88 poin (-0,35%) ke 12.479,88 dan CAC Prancis melemah 20,74 poin (-0,41%) ke 4.996,94.

Jerman melaporkan lonjakan kasus infeksi virus corona di beberapa kota, di mana satu di antaranya berujung pada karantina wilayah (lockdown) secara penuh pada Selasa. Pemerintah Jerman menerapkan kembali lockdown di dua distrik, menyusul lonjakan temuan kasus Corona yang telah menginfeksi setengah juta warganya.

Lockdown diberlakukan di distrik Gütersloh setelah pabrik pengemasan daging menjadi episenter penyebaran baru, di mana 1.500 pekerjanya terkonfirmasi positif Covid-19. Distrik lain yang di-lockdown adalah Warendorf. Kebijakan itu diberlakukan hingga 30 Juni. Kebijakan lockdown memicu terhentinya aktivitas ekonomi.

Di AS, penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci pada Selasa mengingatkan bahwa beberapa bagian di AS mulai menunjukkan kenaikan kasus Covid-19 dalam skala "yang mengganggu." Lebih dari 2 juta orang di AS telah terinfeksi virus tersebut, menurut data Worldometers.

Namun, Fauci juga mengatakan bahwa negara-negara yang menunjukkan kenaikan kasus tersebut belum sampai berujung pada kebutuhan untuk melakukan penghentian aktivitas ekonomi secara absolut.

Meski demikian, bursa di kawasan Asia Pasifik mayoritas menguat pada Rabu, sementara kontrak berjangka bursa AS juga berada di jalur hijau, mengindikasikan bahwa Wall Street nanti malam bakal dibuka pada zona hijau.

Tidak ada rilis kinerja keuangan yang bakal signifikan dari Benua Biru yang dirilis pada hari ini. Pelaku pasar bakal memfokuskan perhatian pada rilis data survei sentimen bisnis Jerman versi Ifo Institute.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular