Kasus Corona Naik, Bursa Eropa Masuk Zona Merah di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
22 June 2020 14:53
General view of the stock exchange in Frankfurt, Germany, March 23, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terperosok ke jalur merah di sesi awal perdagangan Senin (22/6/2020), menyusul kenaikan angka pengidap virus corona (strain terbaru) di Amerika Serikat (AS) dan Jerman.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, turun 0,63% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor minyak dan gas (migas) terkoreksi 1,8% menjadi pemimpin penurunan, diikuti semua indeks sektoral lainnya yang juga melemah.

Selang setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 menipis menjadi 0,58 poin (-0,16%) ke 364,88. Di sisi lain indeks FTSE Inggris turun 14,02 poin (-0,22%) ke 6.278,58, indeks DAX Jerman drop 20,71 poin (-0,17%) ke 12.310,05 dan CAC Prancis melemah 8,62 poin (-0,17%) ke 4.970,83.

Investors memantau perkembangan virus corona menyusul kabar kenaikan jumlah pengidap di AS, di mana ada temuan 30.000 kasus baru pada Jumat dan Sabtu, menjadi kenaikan harian yang tertinggi sejak 1 Mei, menurut data Worldometers.

Tujuh negara bagian mencatatkan kenaikan kasus pada Sabtu, termasuk Florida dan  South Carolina, yang mencatatkan kenaikan untuk ketiga hari. Namun demikian, harga kontrak berjangka AS naik pada Senin dini hari menyusul kinerja mingguan yang solid di Wall Street.

Kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average melompat 102 poin, diiringi kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 yang juga masuk di teritori positif. Mayoritas bursa di Asia juga menguat pada Senin sore setelah China mempertahankan suku bunga acuannya.

Di Eropa, Robert Koch Institute melaporkan bahwa tingkat reproduksi virus corona, yang menunjukkan tingkat penularan virus tersebut di sekumpulan orang, naik menjadi 2,88 pada Minggu, dari possi sebelumnya sebesar 1,79 pada Sabtu. Reuters melaporkan bahwa para ahli menilai angka normal harus dipertahankan di bawah 1 jika ingin wabah terkendali.

Saham maskapai penerbangan Jerman Lufthansa anjlok 7,3% di tengah penolakan miliarder pemegang sahamnya yakni Heinz Hermann Thiele, yang keberatan dengan rencana paket bailout sebesar 9 miliar euro (US$ 10,1 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular