Kuat Lawan Dolar AS, Rupiah Masih KO di Depan Mata Uang Eropa

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 July 2020 20:01
FILE PHOTO: Euro, Hong Kong dollar, U.S. dollar, Japanese yen, pound and Chinese 100 yuan banknotes are seen in this picture illustration, January 21, 2016.   REUTERS/Jason Lee/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Jason Lee

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah masih melemah melawan mata uang Eropa pada perdagangan Senin (6/7/2020). Padahal melawan dolar Amerika Serikat (AS), rupiah mampu menguat tipis 0,07% sekaligus menghentikan penurunan 7 hari beruntun.

Berbeda dengan melawan dolar AS, perdagangan rupiah berhadapan dengan mata uang Eropa masih berlangsung di pasar spot. Melawan euro, pada pukul 18:23 WIB, rupiah melemah 0,49% di Rp 16.331/EUR. Mata uang 19 negara ini berada di level terkuat 2 bulan melawan rupiah.

Di waktu yang sama, rupiah melemah 0,11% melawan poundsterling di Rp 18.058,66/GBP. Tanda-tanda bangkitnya perekonomian Eropa di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) membuat mata uangnya menguat.

Markit pada pekan lalu melaporkan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur, yang menunjukkan peningkatan lebih besar signifikan. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atas 50 berarti ekspansi.

Prancis menjadi negara yang paling mengejutkan, PMI manufaktur dan jasa kembali menunjukkan ekspansi. PMI manufaktur dirilis sebesar 52,3 di bulan Juni, dari bulan Mei 40,6. Jerman, negara dengan nilai ekonomi terbesar di Eropa juga membukukan kenaikan PMI manufaktur menjadi 45,2, dari sebelumnya 36,6.

Kemudian zona euro secara keseluruhan, PMI manufaktur dilaporkan sebesar 47,4 jauh lebih tinggi dari sebelumnya 39,4. PMI manufaktur Inggris juga kembali berekspansi di bulan Juni. Angka indeks dilaporkan sebesar 50,1, naik dari bulan sebelumnya 40,7.

Data tersebut memunculkan harapan jika perekonomian Eropa akan segera bangkit setelah merosot tajam akibat pandemi Covid-19, atau membentuk kurva v-shape.

Sementara itu Indonesia masih menghadapi tren kenaikan kasus Covid-19. Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 melaporkan jumlah pasien positif corona Minggu kemarin melaporkan tambahan kasus sebanyak 1.607 orang, menjadi kasus per hari terbanyak sejak virus corona menyerang Indonesia di awal Maret.

Sementara pada hari ini, jumlah kasus baru dilaporkan sebanyak 1.209 orang, sehingga total kasus di Tanah Air sebanyak 64.985 orang, dan menjadi negara dengan kasus terbanyak ke 26 di dunia.

Alhasil, rupiah belum mampu bangkit melawan mata uang Eropa.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melemah Lawan Dolar AS, tapi Ada Kabar Baik buat Rupiah nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular