Emas Diramal Cetak Rekor di Akhir 2020, Tapi Bakal Turun Dulu

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 June 2020 19:51
Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Secara teknikal, melihat grafik harian emas sebenarnya bergerak mendatar (sideways) dalam pola rectangle sejak awal April lalu. 

Emas bergerak dalam rentang US$ 1.670/troy ons (batas bawah pola rectangle) sampai US$ 1.744/troy ons (batas atas pola rectangle). Beberapa kali, emas memang sempat melewati batas tersebut, tetapi pada akhirnya kembali terjebak di dalam pola tersebut.

Indikator stochastic berada di dekat wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.

xauFoto: Refinitiv
xau

Stochastic saat ini berada di level 74, sehingga ruang penguatan emas hari ini cukup terbuka menuju resisten (tahanan atas) terdekat US$ 1.744/troy ons.

Ke depannya, jika mampu menembus US$ 1.744/troy ons dengan meyakinkan, dan mampu bertahan di atasnya dalam beberapa hari ke depan, artinya emas berhasil breakout pola rectangle. Itu artinya, emas berpeluang melesat menuju US$ 1.818/troy ons.

Sementara selama tertahan di bawah resisten tersebut, emas masih akan terjebak dalam pola rectangle, dengan risiko koreksi ke US$ 1.670/troy ons.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular