
BI Pangkas Suku Bunga, Obligasi RI Terkerek Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Kamis ini (18/6/2020) menguat terdorong oleh keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,25% .
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 25 tahun danFR0083 bertenor 20.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunanyield 4,80 basis poin (bps) menjadi 6,757%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 18 Juni'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 17 Juni'20 (%) | Yield 18 Juni'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 18 Juni'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.805 | 6.757 | -4.80 | 6.6318 |
FR0082 | 10 tahun | 7.184 | 7.163 | -2.10 | 7.1233 |
FR0080 | 15 tahun | 7.725 | 7.689 | -3.60 | 7.6299 |
FR0083 | 20 tahun | 7.722 | 7.677 | -4.50 | 7.6217 |
Sumber: Refinitiv
Penurunan bunga acuan BI ini juga sejalan dengan Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia. Konsensus menghasilkan median BI 7 Day Reverse Repo Rate berada di 4,25%. Artinya turun 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini.
"Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pemulihan ekonomi di era COVID-19. Ke depan, Bank Indonesia tetap melihat ruang penurunan suku bunga seiring rendahnya tekanan inflasi, terjaganya stabilitas eksternal, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry.
Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pelonggaran likuiditas (quantitative easing/QE) akan terus dilanjutkan. Bank Indonesia juga memutuskan untuk memberikan jasa giro kepada bank yang memenuhi kewajiban GWM dalam Rupiah baik secara harian dan rata-rata sebesar 1,5% per tahun dengan bagian yang diperhitungkan untuk mendapat jasa giro sebesar 3% dari DPK, efektif berlaku 1 Agustus 2020.
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 0,19 poin atau 0,07% menjadi 277,08 dari posisi kemarin 276,89.
Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada hari Kamis ini (18/6/2020), Rupiah menguat 0,11% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.010/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Jadi Yang Terbaik Kedelapan
Penguatan harga SUN senada dengan penguatan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terbaik kedelapan.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau menguat, yang kesemuanya hampir mencatatkan penurunan tingkat yield, kendati bervariatif. Surat utang negara yang paling menguat yaitu Brasil, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 14,50 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah yaitu surat utang negara Afrika Selatan dengan kenaikan tingkat yield 10,50 bps.
Hal tersebut mencerminkan investor global kembali masuk aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air karena menawarkan tingkat yield yang cenderung lebih tinggi dibandingkan negara lainnya serta kebijakan BI untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 17 Juni'20 (%) | Yield 18 Juni'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.81 | 6.665 | -14.50 |
China (A+) | 2.887 | 2.901 | 1.40 |
Jerman (AAA) | -0.398 | -0.422 | -2.40 |
Prancis (AA) | -0.025 | -0.053 | -2.80 |
Inggris Raya (AA) | 0.222 | 0.182 | -4.00 |
India (BBB-) | 5.835 | 5.826 | -0.90 |
Jepang (A) | 0.024 | 0.017 | -0.70 |
Malaysia (A-) | 3.069 | 3.069 | 0.00 |
Filipina (BBB) | 3.335 | 3.366 | 3.10 |
Rusia (BBB) | 5.58 | 5.57 | -1.00 |
Singapura (AAA) | 0.932 | 0.884 | -4.80 |
Thailand (BBB+) | 1.32 | 1.28 | -4.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.751 | 0.723 | -2.80 |
Afrika Selatan (BB+) | 9.345 | 9.45 | 10.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya