Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada Senin ini (15/6/2020) melemah, merespons lonjakan kasus terinfeksi Covid-19 yang memberikan kekhawatiran tentang prospek ekonomi dunia yang suram.
Fokus utama investor masih soal perkembangan dari pandemi virus corona. Situasi ini dinilai bisa mempengaruhi psikologis investor. Arus modal asing enggan masuk ke Indonesia sepanjang data dan persepsi belum membaik.
Pelemahan harga SBN (surat berharga negara) bahkan terjadi di saat neraca perdagangan pada bulan Mei 2020 mencatatkan surplus senilai US$ 2,09 miliar.
Namun, surplusnya neraca dagang ini bukan berarti baik. Pasalnya ekspor dan impor pada bulan Mei tersebut sama-sama mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Dari data BPS, ekspor Mei turun 13,4% dibandingkan April 2020 dan turun 28,95% dibandingkan Mei 2019. Sedangkan impor Mei turun 32,65% dari April 2020 dan turun 42,2% dari Mei 2019.
Data Refinitiv menunjukkan pelemahan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 15 tahun, sementara FR0083 bertenor 20 tahun justru mengalami penguatan.
Seri acuan yang paling melemah hari ini adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan kenaikan yield 9,60 basis poin (bps) menjadi 6,848%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 15 Juni'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 12 Juni'20 (%) | Yield 15 Juni'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 15 Juni'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.752 | 6.848 | 9.60 | 6.7792 |
FR0082 | 10 tahun | 7.2 | 7.244 | 4.40 | 7.2179 |
FR0080 | 15 tahun | 7.663 | 7.704 | 4.10 | 7.6672 |
FR0083 | 20 tahun | 7.707 | 7.682 | -2.50 | 7.6358 |
Sumber: Refinitiv
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga melemah. Indeks tersebut turun 0,01 poin atau nyaris 0,01% menjadi 276,17 dari posisi kemarin 276,18.
Pelemahan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan stagnasi rupiah di pasar valas. Pada hari Senin ini (15/6/2020), Rupiah stagnan atau 0,00% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.050/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Menjadi Yang Terburuk Kedua
Pelemahan harga SUN tidak senada dengan penguatan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terburuk kedua.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau menguat, yang kesemuanya hampir mencatatkan kenaikan tingkat yield, kendati bervariatif. Surat utang negara yang paling menguat yaitu Prancis, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 4,60 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah yaitu surat utang negara Afrika Selatan dengan kenaikan tingkat yield 12,00 bps.
Hal tersebut mencerminkan investor global cenderung menunggu atau wait and see untuk masuk aset pendapatan tetap (fixed income) di tengah volatilitas yang masih relatif tinggi akibat kemungkinan gelombang kedua pandemi setelah pembukaan kembali aktivitas ekonomi..
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 12 Juni'20 (%) | Yield 15 Juni'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.67 | 6.67 | 0.00 |
China (A+) | 2.793 | 2.8 | 0.70 |
Jerman (AAA) | -0.419 | -0.452 | -3.30 |
Prancis (AA) | -0.006 | -0.052 | -4.60 |
Inggris Raya (AA) | 0.211 | 0.197 | -1.40 |
India (BBB-) | 5.797 | 5.795 | -0.20 |
Jepang (A) | 0.015 | 0.008 | -0.70 |
Malaysia (A-) | 3.071 | 3.071 | 0.00 |
Filipina (BBB) | 3.277 | 3.294 | 1.70 |
Rusia (BBB) | 5.62 | 5.64 | 2.00 |
Singapura (AAA) | 0.945 | 0.922 | -2.30 |
Thailand (BBB+) | 1.22 | 1.21 | -1.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.708 | 0.677 | -3.10 |
Afrika Selatan (BB+) | 9.2 | 9.32 | 12.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Ekonomi RI Diproyeksi Minus 3%-6%, Harga Obligasi Koreksi
(har/har)