Jelang RUPST, Saham Telkom & Semen Indonesia Ramai Diborong

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang diadakanya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) harganya terpantau naik.
Berdasarkan data BEI, harga saham Telkom tercatat naik 3,30% ke level Rp 3.130/unit. Nilai transaksi mencapai Rp 342 miliar.
Sementara itu, saham Semen Indonesia tercatat naik 1,06% ke level Rp 9.500/unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 8 miliar.
Menurut keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) TLKM akan mengadakan RUPST pada pukul 14:00 WIB Jumat, 19 Januari 2020 di Auditorium Telkom Landmark.
Sementara SMGR juga akan melaksanakan RUPST pada jam dan hari yang sama di kantor perseroan yang berlokasi di South Quarter Tower.
Naiknya harga saham perusahaan pelat merah ini karena investor sedang menanti pengumuman berapa jumlah dividen yang akan dibagikan kedua perusahaan. Ekspektasi para pelaku pasar ini wajar mengingat pada tahun 2019, TLKM membukukan kenaikan laba bersih sebesar 3,5% menjadi Rp 18,66 triliun.
Apabila rasio pembagian dividen (DPR) tetap seperti tahun lalu yaitu 90% maka dividen yang akan dibagikan oleh TLKM tahun ini sejumlah Rp 169,21 per lembar. Angka ini setara dengan imbal balik hasil (dividend yield) sebesar 5,41%.
Dividend yield yang tidak kalah dengan rata-rata deposito bank ini menarik minat beli investor pada hari ini sehingga TLKM terapresiasi sebesar 2,97% ke level harga Rp 3.120/lembar.
Meskipun laba pada tahun 2019 turun bila dibandingkan dengan tahun 2018, SMGR juga berhasil membukukan kenaikan pada hari ini. Laba bersih SMGR sendiri turun 22,3% menjadi Rp 2,39 triliun sedangkan harganya naik 1,06% ke level Rp 9.500/saham.
Apabila DPR tetap seperti tahun lalu yaitu 40% maka dividen yang akan dibagikan oleh SMGR tahun ini sejumlah Rp 161,24 per lembar. Angka ini setara dengan dividend yield sebesar 1,69%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan
(trp/trp)