Rupiah Menguat Sih, Tapi Kayaknya Perjalanan Bakal Berat...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 June 2020 09:15
Ilustrasi Dollar Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)

Akan tetapi, sepertinya jalan rupiah tidak akan mulus. Sebab, ada sentimen yang bisa membuat laju mata uang Ibu Pertiwi terhambat.

Benar bahwa penyebaran virus corona sudah melambat dibandingkan dengan beberapa bulan lalu. Namun, ada kecenderungan lajunya agak meningkat lagi.

Di China, negara yang menjadi awal mula penyebaran virus corona, kasus baru kembali bermunculan. Kemarin, pemerintah China mengumumkan terdapat 28 kasus baru di mana 21 di antaranya ada di Beijing.

Perkembangan di AS juga agak mencemaskan. Per 17 Juni, US Centers for Disease Control and Prevention melaporkan jumlah pasien positif corona adalah 2.132.321 orang. Bertambah 27.975 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya dan menjadi penambahan harian terbanyak sejak 7 Juni.

"Di satu sisi ada optimisme dari aspek ekonomi, tetapi di sisi lain ada kecemasan dari aspek kesehatan. Keduanya terus tarik-menarik," ujar Joseph Sroka, Chief Invesment Officer NovaPoint yang berbasis di Atlanta, seperti dikutip dari Reuters.

Apabila jumlah pasien positif corona terus bertambah dan terjadi gelombang serangan kedua (second wave outbreak), maka bukan tidak mungkin pemerintah China dan AS akan kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing) bahkan memberlakukan karantina wilayah (lockdown). Jika ini sampai terjadi, maka harapan pemulihan ekonomi pada paruh kedua 2020 bisa sirna.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular