Mal Dibuka Hari Ini, Saham Properti-Ritel Meroket Lagi Gak?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 June 2020 08:15
Pengunjung saat membeli makanan di Mall Summarecon Bekasi, Selasa (26/5). Pantauan CNBC Indonesia Summarecon Mall Bekasi hingga kini masih beroperasi secara terbatas imbas pandemi COVID-19. Hanya toko makanan dan farmasi yang buka di pusat perbelanjaan ini. Namun untuk gerai makanan tidak melayani makan di tempat. Usai Presiden RI Jokowi meninjau  mall Summarecon dalam waktu dekat siap beroperasi secara penuh karena kasus positif virus Corona di wilayah tersebut sudah landai dan dikategorikan zona hijau. Nantinya pengunjung mal bakal dibatasi hanya 50% dari kapasitas normal. Begitu pula dengan gerai-gerai yang ada di dalamnya, kapasitasnya hanya boleh 50% dari kondisi normal. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka operasional pusat perbelanjaan atau mal dan pasar non-pangan pada Senin ini (15/6/2020). Kebijakan ini membuat lega para pengusaha mal yang sudah tertekan sejak pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang memaksa mereka untuk membatasi operasional mal-nya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pusat perbelanjaan tersebut akan dibuka mulai 15 Juni 2020 mendatang setelah pekan lalu mulai menerapkan masa transisi dari PSBB ke kenormalan baru (new normal).

"Pusat perbelanjaan atau mal dan pasar yang non-pangan, baru bisa dimulai pada hari Senin tanggal 15 Juni," ujar Anies, di Balai Kota, Selasa (4/06/2020) lalu.

Adrianto P Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) bahkan mengatakan dengan pulihnya sektor properti dan mal, akan menggairahkan kembali setidaknya 175 industri turunan (pendukung) dari sektor properti.

"Industri ini [properti] yang didukung 175 industri ikutan, sehingga dengan pulihnya sektor ini maka 175 industri ikutan itu bisa pulih juga, sehingga industri properti bisa menjadi lokomotif perekonomian," kata Adrianto, dalam dialog dengan CNBC Indonesia.

Menanti pembukaan kembali mal-mal ini, saham emiten-emiten pengelola pusat perbelanjaan di akhir pekan lalu juga mayoritas ditutup di zona hijau.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), emiten peritel fashion Grup Lippo, langsung ditutup menguat 1,02% di level Rp 1.480/saham. Meski demikian, sepekan terakhir saham LPPF mengalami koreksi 7,50%.

Saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) juga naik 4,61% di level Rp 454/saham, sayangnya dalam sepekan saham pengelola Gandaria City dan Kota Kasablanka ini terkoreksi sebesar 1,73%. Meski demikian asing borong saham PWON dalam sepekan Rp 104,37 miliar di semua pasar.

Saham Summarecon Agung (SMRA) bahkan terbang hingga 4,17% di level Rp 625/saham. Sebulan terakhir, saham emiten pengelola Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi ini melesat 44,01% dan sepekan terakhir minus 9,42%. Asing beli saham SMRA sebulan mencapai Rp 32,55 miliar di semua pasar.

Berikutnya saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menguat tipis ke 0,87% di posisi Rp 116/saham, dan sepekan saham pengelola Senayan City ini menguat melemah 4,13%. 

Saham CTRA atau PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga naik 4,58% di level Rp 685/saham.

Namun dalam sepekan ini saham CTRA melemah 9,27%. 

Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga naik 3,45% di level Rp 600/saham dengan pelemahan sepekan terakhir 6,25%.

Analis pasar modal, Hans Kwee, mengatakan pasar saham dalam negeri pada pekan ini akan mendapatkan sentimen positif, salah satunya transisi PSBB.

"Dari dalam negeri kenaikan cadangan devisa memberikan indikasi aliran dana Asing yang kembali ke pasar Indonesia dan transisi PSBB menjadi sentiment positif," kata Hans Kwee, Direktur Utama Investa Saran Mandiri, dalam risetnya, Senin (15/6/2020).

"IHSG [Indeks Harga Saham Gabungan] kami perkirakan berpeluang menguat pekan ini dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan. IHSG bergerak dengan support [batas bawah] di level 4.800 sampai 4.712 dan resistance [batas atas] di level 4.969 sampai 5.139."


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 197 Mal Terpaksa Tutup, Kinerja Saham Emiten Mal Babak Belur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular