Berburu Yield Tinggi, Obligasi RI Ikut Melesat

Haryanto, CNBC Indonesia
12 June 2020 16:56
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Jumat ini (12/6/2020) berhasil menguat karena tingkat yield yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lainnya.

Sementara itu, sentimen positif juga datang dari Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah, pada hari Jumat ini (12/6/2020) yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia tetap baik dan rupiah dalam kondisi undervalued.

"Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas rupiah dengan melakukan stabilisasi di pasar spot dan menyediakan likuiditas DNDF, dan juga di pasar obligasi bila terjadi pelepasan SBN oleh investor asing dalam skala besar," tutur Nanang.

Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 15 tahun, sementara FR0083 bertenor 20 tahun justru mengalami pelemahan.

Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 9,40 basis poin (bps) menjadi 7,2%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Yield Obligasi Negara Acuan 12 Juni'20 

Seri

Jatuh tempo

Yield 11 Juni'20 (%)

Yield 12 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 12 Juni'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.793

6.752

-4.10

6.7646

FR0082

10 tahun

7.294

7.2

-9.40

7.2067

FR0080

15 tahun

7.712

7.663

-4.90

7.6689

FR0083

20 tahun

7.705

7.707

0.20

7.6820

Sumber: Refinitiv

 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) justru melemah. Indeks tersebut turun 0,69 poin atau 0,25% menjadi 276,07 dari posisi kemarin 276,76.

Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Jumat ini (12/6/2020), Rupiah melemah 0,72% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.050/US$ di pasar spot.

 

Obligasi RI Menjadi Yang Terbaik

Penguatan harga SUN tidak senada dengan pelemahan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terbaik.

Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau melemah, yang kesemuanya hampir mencatatkan kenaikan tingkat yield, kendati bervariatif.  Surat utang negara yang paling melemah yaitu Afrika Selatan, yang mengalami kenaikan tingkat yield sebesar 13.00 basis poin (bps). Sementara yang paling menguat yaitu SBN Tanah Air dengan penurunan tingkat yield 9,40 bps.

Hal tersebut mencerminkan investor global kembali masuk ke aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air yang menawarkan tingkat yield cenderung lebih tinggi dibandingkan negara lainnya.

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang 

Negara

Yield 11 Juni'20 (%)

Yield 12 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.67

6.67

0.00

China (A+)

2.803

2.793

-1.00

Jerman (AAA)

-0.389

-0.419

-3.00

Prancis (AA)

0.01

-0.006

-1.60

Inggris Raya (AA)

0.219

0.211

-0.80

India (BBB-)

5.788

5.797

0.90

Jepang (A)

0.012

0.015

0.30

Malaysia (A-)

3.078

3.071

-0.70

Filipina (BBB)

3.277

3.277

0.00

Rusia (BBB)

5.67

5.62

-5.00

Singapura (AAA)

0.94

0.945

0.50

Thailand (BBB+)

1.17

1.22

5.00

Amerika Serikat (AAA)

0.687

0.708

2.10

Afrika Selatan (BB+)

9.07

9.2

13.00

Sumber: Refinitiv

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular