Disokong Northstar, Leasing Mobil Ini Resmi Masuk Bisnis P2P

tahir saleh, CNBC Indonesia
03 June 2020 13:12
Patrick Walujo (CNBC Indonesia/Arina Yulistara)
Foto: Patrick Walujo (CNBC Indonesia/Arina Yulistara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas, dikendalikan TPG dan Northstar, yakni PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), melalui anak usahanya PT Finansial Integrasi Teknologi resmi mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perusahaan penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi atau fintech peer to peer lending (P2P).

Fintech tersebut akan dijalankan lewat brand Pinjam Modal di bawah naungan Finansial Integrasi Teknologi. Pinjam Modal mengantongi izin usaha berdasarkan surat keputusan OJK dengan nomor KEP-20/D.05/2020 yang berlaku tanpa batas waktu tertentu.

"Izin dari OJK ini menandakan bahwa kami beroperasi sesuai regulasi yang berlaku dan meningkatkan kredibilitas kami dalam mengelola bisnis serta keamanan
platform. Kami juga semakin termotivasi untuk turut mendorong inklusi keuangan masyarakat dan memberikan pelayanan lebih optimal di era normal baru ini," ujar Herman Handoko, Direktur Pinjam Modal, dalam keterangan resmi, Rabu (3/6/2020).


BFI selama ini fokus pada pembiayaan mobil baru dan bekas. Sebelumnya, salah satu sentimen yang menggerakkan saham perusahaan ialah batalnya perusahaan bank investasi asal Italia, Compass Banca untuk membeli 19,9% BFI milik TPG dan Northstar.

Padahal Compass Banca bersama Trinugraha Capital & Co. SCA, pemegang saham pengendali BFIN, telah menandatangani perjanjian jual beli saham pada Agustus 2018.

Manajemen Mediobanca SpA mengungkapkan pembatalan rencana strategis ini diketahui lantaran kondisi darurat kesehatan di Eropa akibat pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap bisnis perusahaan yang dimiliki Mediobanca, sehingga perseroan harus mengubah keputusan investasinya.


Saat ini, 42,8% saham BFI dimiliki oleh konsorsium Trinugraha Capital SA (yang antara lain terdiri dari TPG dan Northstar Group). Persentase saham tersebut secara jumlah mencapai 6.835.249.660 (6,83 miliar saham).

Sisanya dimiliki oleh pemegang saham institusi lokal dan internasional, serta pemegang saham publik. Salah satu pemegang saham BFIN di antaranya NT Asian Discovery Fund yang memiliki 9,9% saham BFIN.

Northstar Group adalah perusahaan private equity yang berkantor pusat di Singapura dan mengelola lebih dari US$ 2 miliar (Rp 31 triliun, asumsi Rp 15.500/US$) yang diinvestasikan di perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang di Indonesia dan sebagian kecil di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Situs resmi Northstar mencatat, sejak didirikan pada 2003, Grup Northstar berinvestasi di lebih dari 30 perusahaan di sektor perbankan, asuransi, konsumen/ritel, manufaktur, minyak dan gas, layanan batu bara dan pertambangan, teknologi, telekomunikasi, dan sektor agribisnis. Northstar Group sudah menginvestasikan lebih dari US$ 3 miliar demi pengembangan bisnis di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan ini didirikan oleh Patrick Walujo bersama Glenn Sugita. Patrick Sebelumnya adalah Wakil Presiden Senior di Pacific Century Ventures Ltd di Tokyo. Dia memulai kariernya di Goldman, Sachs & Co. dan bekerja di kantor London dan New York.

Investasi mereka di Asia, di antaranya Gojek, Indomaret, ERA Real Estate, BFI Finance, Innovalues Pte Ltd (Malaysia, Thailand, China), dan PT Centrama Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Kemudian ada Bank BTPN, PT Delta Dunia Makmur Tbk (PT Bukit Makmur Mandiri Utama), PT. Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, Nera Telecommunication Ltd (Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara), Thai Credit Retail Bank, PT Trimegah Securities Indonesia Tbk, dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk.

Sementara, TPG atau dulu bernama Texas Pacific Group adalah perusahaan private equity yang sudah cukup lama berdiri. Di Asia, portofolio investasinya yakni BFI Finance, Bank BTPN, Lenovo, Book My Show, Manipal Hospitals, Novotech, Union Bank, Shenzhen Development Bank, Shang Pharma, dan Vietnam Australia International School.

Di Eropa, ada Ducati, Albireo, Spotify, Woolgate Exchange, Saxo Bank, dan Grohe.DI AS, ada Airbnb, Burger King, Continental Airlines, Cushman & Wakefield, Fender (Gitar), Fidelity National Financial, McAfee, Seagate, dan Vice (media).

Situs resmi mencatat, TPG didirikan pada 1992 oleh David Bonderman dan Jim Coulter. Perusahaan ini mengelola dana sekitar US$ 88 miliar yang diinvestasikan. Nilai itu setara Rp 1.364 triliun dana kelolaan.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Compass Banca Asal Italia Batal Caplok BFI Finance

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular