Internasional

Ekonomi Korsel Alami Kontraksi, Tumbuh -1,3% di Q1 2020

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 June 2020 12:07
A woman wearing a face mask walks by a board displaying the world banks' notes at a subway station in Seoul, South Korea, Thursday, May 28, 2020. South Korea’s central bank lowered its policy rate to an all-time low of 0.5% to soften the pandemic’s shock to the country’s trade-dependent economy, which it says may shrink for the first time in 22 years. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Wabah Virus di Korea Selatan (AP/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Korea Selatan menunjukkan data ekonomi terbaru negara itu. Di mana ekonomi K-pop mengalami penyusutan di kuartal pertama 2020.

Pandemi corona (Covid-19) memukul permintaan konsumen dan aktivitas ekonomi. Diberitakan AFP, Bank of Korea (BOK) memaparkan ekonomi terbesar ke-12 di dunia itu berkontraksi atau tumbuh -1,3% pada Januari-Maret jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (QoQ).



Namun data tersebut sedikit lebih baik dari perkiraan sebelumnya, di mana kontraksi triwulanan diperkirakan -1,4%. Meski demikian, ini adalah data PDB terburuk sejak krisis keuangan global 2008.

Konsumsi swasta juga turun 6,5%. BOK menjelaskan ini diakibatkan pengeluaran untuk barang dan jasa menurun.

BOK memperkirakan pekan lalu bahwa ekonomi akan berkontraksi atau tumbuh -0,2% (YoY) 2020). Ramalan ini juga membuat BOK memangkas suku bunga ke rekor terendah pekan lalu.



Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) sudah memperkirakan ekonomi Korsel bakal menyusut di 2020. Bahkan hingga 1,2% (YoY).

Sebelumnya, IMF juga memperkirakan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi atau tumbuh -3% tahun ini. Bahkan menyebut, bakal resesi terburuk sejak "Depresi Hebat" karena pandemi tersebut.

Korsel merupakan salah satu negara dengan penyebaran wabah awal virus corona terburuk di luar daratan China di awal 2020 lalu. Meskipun demikian, pemerintah Korsel tidak pernah memberlakukan aturan kuncian (lockdown) wajib secara nasional.

Negeri ginseng tersebut hanya menerapkan pengetesan massal kepada warganya dan memberlakukan aturan jarak sosial yang ketat. Korsel termasuk negara yang berhasil mengendalikan COVID-19.

Menurut data Worldometers, Korsel kini berada di posisi ke-50 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Di mana ada  11.541 kasus terjangkit, 272 kasus kematian, dan 10.446 pasien berhasil sembuh per Selasa (2/6/2020).

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Pertama Kali Sejak 2008, Ekonomi Korsel Minus 1,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular