
Waduh, Ekonomi Korsel Menyusut dalam 22 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Korea Selatan menyusut untuk pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir pada 2020 lalu. Menurut Bank sentral Korsel, hal ini dipicu pandemi virus corona yang menghancurkan pekerjaan industri jasa dan menekan pengeluaran konsumen.
Data awal yang dirilis Bank of Korea (BOK) pada Kamis (4/3/2021) menunjukkan produk domestik bruto Korsel tahun lalu mengalami kontraksi 1% dari tahun 2019. Ini adalah kontraksi tahunan pertama sejak 1998, ketika Korsel berada di tengah-tengah krisis keuangan yang melumpuhkan Negeri Ginseng.
Beruntung ekonomi Korsel tidak menjadi lebih buruk berkat ekspor teknologi dengan peningkatan permintaan yang didorong pembelian komputer dan server pribadi karena pandemi memaksa jutaan orang di seluruh dunia untuk bekerja di rumah.
BOK mengharapkan ekonomi Korsel dapat mengelola pemulihan moderat tahun ini dengan didorong oleh ekspor. Tetapi dikatakan akan membutuhkan waktu lebih lama bagi pasar kerja untuk pulih dari kerusakan industri jasa seperti restoran dan transportasi.
Sejak Maret tahun lalu BOK telah mempertahankan tingkat kebijakannya pada level terendah sepanjang masa di 0,5% untuk membantu memompa uang ke dalam perekonomian, sebagaimana dilansir dari Associated Press (AP News).
Tetapi para ahli mengatakan alat keuangan tradisional yang bertujuan untuk menurunkan biaya pinjaman hanya memiliki efek terbatas selama pandemi, yang tentu telah merusak penawaran dan permintaan.
Korsel kini melaporkan 424 kasus baru virus corona pada hari Kamis, membuat beban kasus nasionalnya menjadi 91.240 orang, termasuk 1.619 kasus kematian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kehadiran Prabowo Dinanti-nanti di Korsel, Ini Alasannya